Update Ekonomi Sumsel Triwulan II 2020, Alami Kontraksi

5 Agustus 2020, 22:13 WIB
Ilustrasi: pertumbuhan ekonomi/ /baabun.com

 

ZONABANTEN.com - Rabu, 5 Agustus 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Berita Rilis Statistik (BRS), via live streaming Youtube. 

Materi yang disampaikan terkait dengan perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) selama 6 bulan berjalan.

PDRB Sumatera Selatan atas dasar harga berlaku triwulan II-2020 mencapai Rp 113,54 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 77,61 triliun.

Baca Juga: Sinopsis Film Secret Window, Tayang Malam Ini Rabu 5 Agustus 2020 di Trans TV

Kepala BPS Provinsi Sumsel, Endang Tri Wahyuni mengatakan perekonomian Sumsel di triwulan II tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 1,37 persen secara year on year (y-on-y).

 

"Ekonomi provinsi Sumatera Selatan triwulan II-2020 mengalami kontraksi sebesar 1,37 persen (y-on-y)," ujar Endang.

"Dari sisi produksi, penurunan terbesar terjadi pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 18,26 persen. Dari sisi Pengeluaran, kontraksi tertinggi terjadi pada Komponen Ekspor Luar Negeri yaitu sebesar 21,19 persen," terang Endang.

Baca Juga: Update Sebaran Kasus Sembuh Corona di 34 Provinsi , Rabu 5 Agustus 2020

Endang menambahkan, bila dibandingkan secara kuartal, perekonomian Sumsel juga mengalami kontraksi.  

"Ekonomi  Provinsi  Sumatera  Selatan  triwulan  II-2020  terhadap  triwulan  sebelumnya mengalami  kontraksi  sebesar  2,30  persen  (q-to-q)," jelas Endang.  

"Dari  sisi  produksi,  penurunan terbesar disebabkan oleh kontraksi pada Lapangan Usaha Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 22,19 persen," imbuh Endang.

Baca Juga: Sinopsis Film 13 Hours: The Secret Soldiers of Benghazi, Tayang Malam Ini di Trans TV

Sementara itu dari sisi pengeluaran disebabkan oleh Komponen Ekspor Luar Negeri yang mengalami kontraksi sebesar 13,34 persen.

Namun, ekonomi Sumatera Selatan semester I-2020 dibanding semester I-2019 (c-to-c) tumbuh 1,75 persen.

Pertumbuhan terjadi pada sebagian besar lapangan usaha.

Baca Juga: Paket Kuota Nonstop, Paling Pas untuk Generasi Millenial dan Gen Z

Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 17,93 persen, diikuti Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 12,34  persen, dan Informasi dan Komunikasi sebesar 10,86 persen.

Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi selama semester I-2020 hanya dicapai oleh Komponen PMTB sebesar 1,88 persen, sedangkan komponen pengeluaran lainnya mengalami kontraksi.

Bila dilihat dari struktur ekonomi, Endang menyebut, di Provinsi Sumatera Selatan triwulan II-2020 didominasi oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan.

Baca Juga: Wow, Prabowo Raih Elektabilitas Capres Tertinggi di Enam Lembaga Survei

"Struktur ekonomi paling dominan adalah Lapangan Usaha Industri, sebesar 20, 20 persen, diikuti Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian sebesar 19,00 persen serta Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 15,47 persen," jelas Endang.

Sementara dari sisi pengeluaran, aktivitas permintaan akhir masih didominasi oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) yang mencakup lebih dari separuh PDRB Provinsi Sumatra Selatan.

Komponen lainnya yang memiliki peranan besar terhadap PDRB secara berturut-turut adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB), Ekspor Luar Negeri dan Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P). Sedangkan peranan Komponen PK-LNPRT dan Perubahan Inventori relatif kecil.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: BPS Sumsel

Tags

Terkini

Terpopuler