ZONABANTEN.com – Baru-baru ini ramai jadi perbincangan netizen tentang sebuah video yang menampilkan murid di NTT masuk sekolah pada jam 5 pagi.
Kabar tersebut menuai banyak kritik dan orang tua murid merasa hal ini tidak efektif.
Sejumlah orang tua murid di Kupang merasa bahwa masuk jam 5 pagi tidak efektif serta seperti kebijakan yang terlalu terburu-buru.
Baca Juga: Prediksi Skor Liverpool vs Wolverhampton Wanderers di Premier League, Berita Tim dan Susunan Pemain
Dilansir ZONABANTEN.com dari Antara, salah satu orang tua murid SMA Negeri 1 Kupang bernama Ofni mengatakan, “Kalau menurut saya kebijakan yang dikeluarkan dan ditetapkan terlalu terburu-buru tanpa memikirkan dampak bagi anak-anak.”
Dirinya mengaku bahwa anak-anak harus berangkat sekitar jam 4.30 WITA agar tidak terlambat datang ke sekolah.
Semua orang tua murid khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kriminalitas saat anaknya berangkat sepagi itu dan dapat mengganggu psikis serta mental anak-anak.
Banyak orang tua yang mengeluhkan tentang kebijakan baru ini.
Tidak sedikit orang tua yang lebih rela mengantarkan anak mereka daripada membiarkan anak mereka menaiki angkutan umum di waktu subuh karena keadaan jam segitu pasti masih sepi.
Baca Juga: 3 Maret Hari Satwa Liar Sedunia, Dibuat untuk Melindungi Makhluk Hidup Spesies Langka di Bumi
Tak hanya itu, Ofni juga mengatakan dia mengkhawatirkan anaknya yang tidur mulai jam 23.00 WITA akibat banyaknya tugas yang diberikan oleh guru, lalu harus bangun lagi di jam 4.00 WITA untuk siap-siap berangkat ke sekolah.
“Tentu jam tidurnya sangat sedikit dan ini tidak baik buat kesehatan. Apalagi anak-anak remaja itu butuh kurang lebih delapan jam untuk tidur,” tambah Ofni.
Keluhan yang sama juga disampaikan oleh Ina, salah satu orang tua murid dari SMA Negeri 1 Kupang. Dia mengaku terpaksa harus memantau perjalanan anaknya dari rumah hingga ke sekolah menggunakan motor.
Baca Juga: Prediksi Skor Sheffield United vs Tottenham Hotspur di Piala FA, Berita Tim dan Susunan Pemain
“Jadi anak saya perempuan, dia bawa kendaraan sendiri, lalu saya bawa sendiri motor dan ikut dari belakang karena khawatir terjadi sesuatu di jalan,” ujar Ina yang dilansir melalui antara.
Dirinya mengaku terpaksa mengikuti aturan sekolah yang ditetapkan oleh pemerintah walau pihak sekolah belum ada diskusi bersama pihak komite sekolah dan orang tua murid.
Sebenarnya, gubernur NTT Viktor B Laiskodat menetapkan peraturan masuk sekolah pada jam 5.00 WITA.
Tetapi karena banyak orang tua murid yang mengajukan protes maka diubah menjadi jam 5.30 WITA.
Peraturan ini belum diketahui akan terus ditetapkan atau diubah karena banyaknya protes yang diajukan oleh pihak orang tua murid karena khawatir dengan anak mereka masing-masing yang harus berangkat lebih pagi.***