ZONABANTEN.com - Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi ulang kasus kecelakaan yang melibatkan mobil Pajero milik AKBP (Purn) ESBW dan kendaran motor NMax yang dikendarai mahasiswa Universitas Indonesia, M Hasya Attalah Syaputra pada hari Kamis 2 Februari 2023.
Peristiwa kecelakaan ini menyebabkan Hasya kemudian meninggal dunia.
Rekonstruksi ulang tersebut di Jalan Srengseng Sawah, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Dalam rekonstruksi tersebut, diperagakan ketika korban Hasya terjatuh dan kemudian terlindas mobil Pajero milik ESBW. Terdapat 9 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi ini.
Rekonstruksi dimulai dari mobil Pajero milik ESBW melaju dari arah Utara ke Selatan dengan kecepatan 30 kilometer per jam di Jalan Srengseng Sawah.
Dari arah berlawanan kemudian diperagakan terdapat seorang pengendara yang ingin berbelok ke kanan menggunakan sepeda motor NMax. Lalu di belakang motor NMax tersebut diikuti oleh motor korban yang saat itu dalam keadaan oleng dan selip, kemudian jatuh ke arah kanan.
Rekonstruksi diperagakan ketika motor korban terjatuh di lajur yang berlawanan, kemudian tertabrak dan terlindas mobil milik ESBW. Korban Hasya setelah terlindas tergeletak tidak bergerak di belakang mobil ESBW.
Baca Juga: Tersangka Kasus Pembunuhan Berantai di Bekasi dan Cianjur Pasrah dan Siap Dihukum Berat
“Ke arah sini, pengendara motor terlindas,” ujar salah satu petugas di TKP yang dilansir dari PMJ News.
Selain itu, peragaan rekonstruksi saat itu juga dilakukan ketika saksi petugas ambulans tiba di lokasi setelah terjadinya kecelakaan dan mengevakuasi korban dari tepi jalan dibawa masuk ke mobil ambulans.
Anggota polisi yang berada di lokasi rekonstruksi kemudian menanyakan kepada saksi kondisi korban saat proses evakuasi ke mobil ambulans sudah meninggal atau belum.
“Saat Anda mengecek di sini, pastikan dia sudah meninggal atau belum?” tanya seorang petugas kepolisian di lokasi rekonstruksi, Kamis 2 Februari 2023.
Saksi petugas ambulans lalu menjawab bahwa saat itu tidak bisa mengetahui sudah meninggal atau belum karena saat itu bola mata dari korban sudah putih.
Baca Juga: Super Cute! Ini Profil dan 8 Foto Pra-Debut Rora BABY MONSTER, Teman Lama Hyein NewJeans
Selain itu, saksi juga mengatakan bahwa korban sudah tidak ada pergerakan dari tubuhnya dan sudah tidak ada napas.
“Tidak bisa melihat kondisi meninggal atau tidak karena saya melihat matanya ke atas sudah putih. Sudah tidak ada gerakan sama sekali. Tidak ada napas,” ucap petugas ambulans.
“Ada darah yang terlihat dari mulut, telinga?” tanya polisi.
“Tidak ada. Bersih,” jawab petugas ambulans.
Dalam rekonstruksi tersebut, Korlantas Polri menurunkan tim Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengungkap lebih detail kecelakaan tersebut.
“Ada Traffic Accident Analysisnya kita turunkan,” ujar Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi dalam keterangannya, Kamis.
Pengerahan metode atau tim TAA tersebut juga dikatakan untuk memperjelas kronologi Kecelakaan dalam proses simulasi, perihal pencegahan dan lainnya. Lalu lintas di sekitar lokasi juga ditutup untuk memperlancar proses rekonstruksi ulang kasus kecelakaan yang secara menyeluruh. ***