Sejarah Hari Batik Nasional Tanggal 2 Oktober, Warisan Budaya Sejak Masa Majapahit

30 September 2022, 18:41 WIB
Sejarah Hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober serta beberapa fakta menarik tentang batik /pisauikan/Pixabay

ZONABANTEN.com – Sejarah Hari Batik Nasional tanggal 2 Oktober, warisan budaya sejak masa Majapahit.

Hari Batik Nasional diperingati setiap tahun pada tanggal 2 Oktober. Batik Nasional sudah masuk ke dalam daftar Perwakilan Warisan Budaya Tak Benda UNESCO pada tahun 2009.

Dilansir dari dpmptsp.cianjurkab.go.id, sejarah Hari Batik Nasional diputuskan ketika Batik diakui dalam sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda yang diselenggarakan oleh UNESCO di Abu Dhabi.

Dalam acara resmi tersebut, UNESCO mengakui bahwa batik, wayang, keris, noken, dan Tari Saman adalah Budaya Tak Benda warisan manusia yang berasal dari Indonesia.

Baca Juga: Peringati Hari Batik Nasional 2021, Ternyata Ini Sejarahnya 

Batik sendiri sudah ada sejak masa kerajaan Indonesia, yang dijadikan sebagai pakaian khas keluarga dan para pagawai kerajaan.

Kegiatan membatik di luar kerajaan diajarkan oleh para pegawai keraton yang pulang ke rumahnya di lingkungan luar keraton.

Menurut sejarah, pembatikan di Indonesia sudah dimulai sejak masa Kerajaan Majapahit.

Bukti bahwa Kerajaan Majapahit menerapkan teknik pembatikan untuk menciptakan busana terlihat pada sisa-sisa peninggalan batik yang ada di wilayah Mojokerto dan Bonorowo (sekarang Tulungagung), yang merupakan kawasan bekas Kerajaan Majapahit.

Baca Juga: Tes Swab Bisa Membatalkan Puasa, Apakah Benar? Begini Keputusan Fatwa MUI 

Di masa modern, batik mulai dikenal di luar negeri sejak Soeharto memberikan batik sebagai cinderamata untuk tamu-tamu negara pada tahun 1980-an.

Kala itu, Soeharto kerap mengenakan batik untuk menghadiri Konferensi PBB, yang secara otomatis membuat batik dikenal banyak orang.

Motif batik sendiri dulu lebih banyak bernuansa tradisional Jawa, Islami, Hinduisme, dan Buddhisme. Seiring perkembangan zaman, motif batik semakin beragam.

Cara pembuatannya juga tak hanya menggunakan canting, tapi bisa menggunakan teknik printing, cap, dan lainnya, untuk memenuhi permintaan pasar dengan tidak memakan waktu.

Baca Juga: Tak Semudah Itu Menjadi Paskibraka, Begini Tahap -tahap yang Harus Dilalui Calon Anggotanya 

Beberapa motif batik dicap dengan alat stempel tertentu, sehingga terciptalah produksi massal.

Batik Tulis yang dibuat dengan canting, dijual dengan harga paling mahal karena tingkat kerumitannya.

Batik Tulis bisa dibilang jenis kain yang menduduki level paling natural dalam proses produksinya.

Batik juga memiliki banyak jenis dari segi daerah produksinya, salah satu yang paling unik adalah jenis Batik Tiga Negeri.

Baca Juga: Mengenal Tan Malaka, Bapak Republik Indonesia yang Nyaris Terlupakan Bangsanya Sendiri 

Dinamakan Batik Tiga Negeri karena dibuat di tiga daerah, yaitu Lasem, Solo, dan Pekalongan.

Dari cara pembuatan, komposisi, dan keunikan dari tiga daerah yang dijadikan satu, maka tak heran jika harga Batik Tiga Negeri paling mahal di antara batik lain.

Jenis batik lain yang terkenal adalah Batik Mega Mendung Cirebon, Batik Tujuh Rupa Pekalongan, Batik Parangkusumo, Batik Sekar Jagad Solo Yogyakarta, dan masih banyak lagi.

Demikian sejarah singkat Hari Batik Nasional serta beberapa fakta menarik tentang batik.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: dpmptsp.cianjurkab.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler