ZONABANTEN.com – Rapat kerja yang dihadari oleh Menag maupun DPR RI di Senayan, Jakarta, menghasilkan keputusan berupa penetapan biaya haji 2022.
Pemerintah bersama DPR menetapkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang harus dibayar oleh jamaah haji tahun ini, rata-rata sebesar Rp. 39.886.009.
Dikutip dari laman resmi kemenag, Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa Bipih yang dibayar oleh jamaah haji meilupti biaya penerbangan, sebagian biaya akomodasi di Mekah dan Madinah, biaya hidup (living cost), dan biaya visa.
Baca Juga: Info Haji 2022: Pemerintah Bersama DPR Tetapkan Biaya Haji 2022
Menag menjelaskan bahwa ada tiga komponen pada Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).
Komponen yang pertama adalah Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) atau biaya yang harus ditanggung/dibayar oleh jamaah haji.
Komponen kedua adalah biaya protokol kesehatan, yang disepakati sebesar Rp. 808.618,80 per jamaah.
Komponen ketiga adalah biaya yang bersumber dari nilai manfaat keuangan haji yang disepakati sebesar Rp. 41.053.216,24 per jamaah.
Jadi, total BPIH tahun ini disepakati sebesar Rp. 81.747.844,04 per jamaah.
Penetapan Bipih tahun ini menimbulkan selisih biaya dibanding Bipih yang ditetapkan tahun 2020 sebesar Rp. 35,2 juta per jamaah.
Meski demikian, selisih biaya tersebut tidak dibebankan kepada jamaah haji lunas tunda 1441 H/ 202 M, melainkan akan dibebankan kepada alokasi Virtual Account.
“Jadi, bagi calon jamaah haji tunda berangkat yang telah melunasi pada tahun 2020, tidak akan diminta menambah pelunasan, karena ini dapat ditanggulangi dengan alokasi Virtual Account,” tutur Menag.
“Asumsi kuota haji Indonesia tahun 1443 H/ 2022 M yang dijadikan dasar pembahasan BPIH adalah sebanyak 110.500 jamaah atau sebanyak 50% dari kuota haji tahun 2019,” ucap Menag melanjutkan.
Baca Juga: Pemerintah Wajibkan eHAC sebagai Syarat Perjalanan Mudik
Adapun rincian kuota jamaah haji reguler tahun ini sebanyak 101.660 dan haji khusus sebanyak 8.840 jamaah.
“Pemerintah optimis, pada musim haji tahun ini kita bisa memberangkatkan jamaah meskipun belum dalam jumlah normal, tapi optimal. Dan kita bisa memberikan pelayanan terbaik,” tegas Menag.
“Kami berkomitmen untuk memaksimalkan pelayanan kepada jamaah haji tahun 1443 H/ 2022 M. Kami tetap mendorong agar pelaksanaan haji di era pandemi ini tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ujar Ketua Panja Haji Ace Hasan Syadzily.
Terdapat beberapa peningkatan pelayanan untuk jamaah haji, yakni layanan peningkatan volume makan jamaah haji di Mekah dan Madinah dari dua kali menjadi tiga kali sehari.
Selain itu juga terdapat penyesuaian peningkatan dari sisi layanan akomodasi, peningkatan layanan di Mina dan Arafah serta penyesuaian lainnya.***