ZONABANTEN.com - Ade Armando babak beluar dianiaya sejumlah orang ditengah aksi unjuk rasa di depan gedung DPR/MPR pada 11 April 2022 kemarin.
Aksi kekerasan yang dialami Ade Armando hingga babak belur ini menimbulkan keprihatinan dari beberapa pihak.
Diketahui, banyak pandangan serta statement dari Ade Armando yang tergolong kontroversial. Namun bagaimana kronologi dan penyebabnya hingga Ade Armado mengalami aksi kekerasan dianiaya dalam aksi unjuk rasa tersebut?
Ade Armando dikenal sebagai seorang dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Indonesia (UI).
Ade Armando diketahui keberadaannya di sekitar Gedung DPR dan diwawancarai pada pukul 13.00 WIB.
Lantas, usai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terlihat menemui massa pada sekitar 15.30 WIB, Ade Armando tampak bersitegang dengan sekelompok perempuan.
Baca Juga: Ade Armando Babak Belur Dianiaya, Berikut Profil, Biodata, Perjalanan Karir dan Pendidikannya
Ade Armando diteriaki sebagai provokator yang kerap mengeluarkan kalimat kontroversial dan menyudutkan kelompok tertentu.
Usai aspirasi mahasiswa diterima, sejumlah kelompok BEM SI membubarkan diri. Namun masih ada gerombolan yang ada di Gedung DPR RI.
Usai bersitegang dengan ibu-ibu, Ade Armando bersama rekannya terlihat ingin keluar dari kemarahan massa.
Namun, Ade malah terjebak dalam kerubungan warga. Ade Armando pertama kali dipukul dari arah belakang oleh seseorang lelaki yang mengenakan topi.
Kemudian, secara bergantian, Ade Armando digebuki oleh hampir 30 an orang yang tak dikenali.
Mantan Redaktur Penerbit Buku LP3ES pada 1991-1993 ini terlihat babak belur dan terjatuh ke aspal depan Gedung DPR RI.
Baca Juga: Ade Armando Babak Belur Dianiaya, Diduga Ini Penyebabnya
Sejumlah massa ada yang ikut menyelamatkan Ade Armando, dan ada pula yang terus menghajarnya serta memotret Ade saat telanjang.
Beruntung, sekompi polisi menyelamatkan Ade Armando dan membawanya ke dalam Gedung DPR RI melalui gerbang kecil.
Tak puas, massa terus melemparkan batu yang dibalas gas air mata oleh anggota polisi dari dalam Gedung DPR RI.
Apa penyebab Ade Armando digebuki?
Sebelum digebuki, Ade Armando dalam keterangan wawancara kepada sejumlah pers, ia mendukung aksi BEM SI untuk menolak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengubah konstitusi yang membuat adanya tiga periode kekuasaan.
Baca Juga: Sinopsis Film Jumper, Tajir Melintir Gegara Punya Kemampuan Melompati Jarak dan Waktu
Namun, dalam wawancara yang sama, Ade Armando menyayangkan adanya perpecahan dalam BEM SI dan BEM Nusantara.
Menurutnya, ada tujuan politik lain yang menunggangi gerakan BEM SI dan BEM Nusantara dalam demo 11 April ini
Sebelumnya, Ade Armando juga kerap melontarkan pernyataan yang kontroversial seperti tidak ada perintah salat lima waktu.
Atau, menyebut Habib Rizieq Shihab bukan ulama. Menurutnya, apa yang dilakukan Habib Rizieq Shihab selama ini memalukan umat Islam.
Apa yang Ade Armando ucap ada di tayangan Cokro TV pada Kamis, 12 Agustus 2021 dengan video berjudul "Luar Biasa, kubu Rizieq Tetap Mendesak Sang Imam Dibebaskan".
Karena pernyataannya yang kontroversial, Ade Armando pun dikenal sebagai sosok yang pro pada pemerintah.
.Baca Juga: Gelar Ramadhan Creative Bazaar, Kabupaten Tangerang Kian Gencar Pamerkan Produk UMKM Lokal
Lantas, siapa Ade Armando?
Ade Armando dikenal sebagai dosen UI dan mantan anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang selesai menjabat pada tahun 2007.
Ia juga pernah jadi jurnalis di Harian Republika pada 1993-1998. Serta sempat menjadi anggota Redaksi Jurnal Prisma dari tahun 1988 sampai 1991. Dan Redaktur Penerbit Buku LP3ES pada 1991-1993.
Hingga saat ini, karier Ade Armando menjabat sebagai Direktur Komunikasi, Saiful Mujani Research and Consulting.
Oleh karenanya, Ade Armando juga dikenal sebagai pakar komunikasi dari almamater UI Depok.
Demikian kronologi dan penyebab profil Ade Armando digebuki saat aksi BEM SI demo 11 April 2022*** (Berita DIY/Arfrian Rahmanta)