Gunung Semeru Kembali Muntahkan Awan Panas dan Sebabkan Gempa Puluhan Kali

23 Maret 2022, 18:26 WIB
Gunung Semeru Kembali Muntahkan Awan Panas dan Sebabkan Gempa Puluhan Kali /Tangkapan layar CCTV BPBD Lumajang

ZONABANTEN.com – Gunung Semeru muntahkan awan panas guguran sejauh empat kilometer ke arah tenggara, arah Besuk Kobokan dan Besuk Lengkong di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, pada Rabu, 23 Maret 2022 pukul 03.53 WIB.

Kepala Bidang Kedaruratan, Rehabilitasi, dan Rekonstruksi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Joko Sambang, mengutip laporan petugas pos pantau,  menyebutkan bahwa luncuran awan  panas guguran tersebut tercatat di seismogram yang memiliki amplitudo maksimal 22 mm.

Menurut laporan petugas pos pantau, Gunung Semeru mengalami 12 kali letusan selama periode pengamatan hari Rabu pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.

Baca Juga: Sebentar Lagi Nikahi Son Ye Jin, Hyun Bin Masih Jalani Pemotretan untuk Koleksi Terbaru Ecovacs

“Tinggi asap kurang lebih 500—700 meter, warna asap putih kelabu condong ke arah barat daya dan tenggara,” katanya. Dalam pemantauan itu juga terdengar sembilan kali gemuruh letusan.

Selain itu, Gunung Semeru tercatat mengalami 18 kali gempa letusan amplitudo18—25 mm selama 100—250 detik, lima kali gempa tremor harmonik, dua kali gempa vulkanik, dan dua kali gempa tektonik jauh.

Pada pengamatan pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, letusan asap putih kelabu dengan tinggi asap 400 sampai 1.800 meter terlihat di puncak Gunung Semeru.

Baca Juga: Dinda Hauw Keguguran Anak Kembarnya, Senyuman Shaka Jadi Penguatnya

Dalam periode itu juga Semeru tercatat mengalami 19 kali gempa letusan, satu kali gempa hembusan, dan satu kali tremor harmonik dengan amplitudo 6 mm selama 2 menit 40 detik.

Diketahui bahwa Gunung Semeru berada dalam status siaga sejak 16 Desember 2021.

Warga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan yang jaraknya hanya 13 kilometer dari puncak gunung dan di area dengan radius 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.

Hal tersebut harus dilakukan sebab dikhawatirkan berpotensi terkena dampak awan panas guguran dan aliran lahar.

Baca Juga: UEFA akan Hilangkan Klub dari Liga Champions karena Melanggar Aturan Keuangan

“Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius lima kilometer dari puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran baru,” tutur Joko.

Warga di sekitar Gunung Semeru diperingatkan untuk mewaspadai dampak awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai yang berasal dari puncak gunung.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler