Ritual Menenangkan Diri Jadi Petaka, Begini Kronologis Kejadian yang Tewaskan 10 Orang

14 Februari 2022, 20:58 WIB
Ritual menenangkan diri berakhir maut di Pantai Payangan, begini kronologis kejadiannya/ https://img.antaranews.com/cache/800x533/2022/02/13/antarafoto-terseret-arus-pantai-selatan-sen-3_1.jpg.webp /

 

ZONABANTEN.com - Kegiatan ritual di Pantai Payangan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Tengah, berakhir petaka. 

Dikabarkan kejadian tersebut menelan 13 korban dan 10 diantaranya meninggal dunia. 

Menurut keterangan dari Kapolsek Ambulu AKP Makruf, Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 00.30 WIB, dini hari pada Minggu, 13 Februari 2022. 

Rombongan berjumlah 24 orang tersebut berangkat dari Kota Jember ke Pantai Payangan menggunakan 3 kendaraan. 

Menurut kesaksian korban selamat, mereka akan melakukan ritual untuk menenangkan diri di pinggir Pantai Payangan. 

Baca Juga: Super Junior Umumkan Segera Comeback Maret Mendatang, Sudah Siap, ELF?

Mereka tiba dari Kota Jember ke Pantai Payang sekitar pukul 23:00 WIB. Dipimpin oleh sang ketua, Hasan, ritual tersebut dilakukan pada pukul 00:30 WIB. 

Ritual yang disinyalir sebagai meditasi menenangkan diri ini dilakukan dipinggir pantai,namun karena terlalu dekat dengan ombak,para peserta ritual terseret hingga jarak 1km. 

Dari 24 orang yang berangkat, tidak semua turun. 4 orang dikabarkan menunggu dan tidak turun ke pantai. 

4 orang tersebut diantaranya orang yang lanjut usia, anak kecil berumur 2 tahun, dan sang sopir. 

Korban yang mengalami luka dilarikan ke Puskesmas Ambulu untuk mendapatkan perawatan. 

Salah satu korban mengalami luka yang cukup parah yang diketahui adalah sang ketua ritual tersebut, kini ia tengah dirawat intensif dan belum bisa dimintai keterangan. 

“Jadi bisa kita sampaikan tadi malam  kurang lebih jam satud dini hari, telah terjadi wisatawan yang tenggelam. Mereka sedang melakukan kegiatan ritual  yang dipimpin oleh seorang spiritual,” ucap AKBP Hery Purnomo. 

Baca Juga: Segera! Sertifikat Halal Vaksin Merah Putih akan Diterbitkan BPJPH

Hery juga menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan dipinggir pantai, namun karena terlalu dekat dengan ombak, jadi saat ombak datang mereka tidak bisa menyelamatkan diri. 

“Dari 20 orang yang melakukan ritual, 10 orang ditemukan meninggal dunia, kemudian 9 orang selamat dan 1 orang masih belum bisa ditemukan,” tambah Hery. 

Sementara sang ketua masih menjalani perawatan di rumah sakit dan belum bisa dimintai keterangan dan akan diselidiki lagi. ***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: Antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler