Jawab Kecemasan Masyarakat, Presidensi G20 Indonesia Jadi Katalis Pemulihan Ekonomi Global yang Inklusif

21 Januari 2022, 21:42 WIB
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidatonya di World Economic Forum/Kominfo /

ZONABANTEN.com - Menjawab keresahan dan kecemasan masyarakat dunia, Indonesia akan berusaha agar Presidensi G20 tahun 2022 menjadi katalis bagi pemulihan ekonomi global yang inklusif.

Presiden Joko Widodo mengatakan, Presidensi G20 Indonesia akan fokus pada 3 prioritas utama yang sejalan dengan prioritas nasional dan kondisi global guna mewujudkan hal tersebut.

Prioritas pertama adalah menata kembali arsitektur kesehatan global agar lebih inklusif dan tanggap terhadap krisis.

“Produksi vaksin ditingkatkan dengan distribusi yang merata, investasi dan pendanaan yang dibutuhkan harus dapat dimobilisasi secara cepat (sebagai) upaya untuk mencegah krisis selanjutnya,” ungkap Presiden Jokowi.

Baca Juga: VIVIZ Umumkan Nama Fan Club Resmi

Prioritas kedua menurut Presiden Jokowi adalah optimalisasi teknologi digital untuk transformasi ekonomi yang dampaknya harus dirasakan oleh masyarakat, terutama UMKM.

Selain itu, literasi dan kemampuan digital masyarakat juga harus turut ditingkatkan dan keamanan data juga harus tetap dijaga.

“Yang ketiga, transisi energi yang lebih ramah lingkungan. Kita perlu menyediakan teknologi dan pendanaan. Melalui teknologi, mampu mendorong produksi berbasis ekonomi hijau,” ucap Jokowi.

“Saya mengundang seluruh pemimpin ekonomi dunia untuk berkontribusi pada Presidensi G20 untuk memastikan pemulihan global yang lebih kuat, yang lebih inklusif. Kerja sama tidak hanya antara pemerintah, not only G-to-G but also G-to-B, or even B-to-B,” ujar Presiden.

Demikian disampaikan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya saat menghadiri pertemuan World Economic Forum Kamis, 20 Januari 2022.

Baca Juga: Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Diduga Punya Gangguan Kepribadian Serius dengan Gejala Paranoia

“Tema Presidensi G20 Indonesia tahun ini adalah Recover Together, Recover Stronger. Kami akan mengedepankan partnership dan inklusivitas serta menyediakan platform terobosan dalam upaya transformasi di berbagai bidang,” ujar Jokowi.

Presiden didampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Jokowi juga mengundang seluruh pemimpin ekonomi dunia untuk berkontribusi pada Presidensi G20 Indonesia.

Menurutnya, tiga prioritas tersebut merupakan kesempatan dan peluang investasi yang perlu dimanfaatkan secara optimal.

Jokowi meyakini, Presidensi G20 Indonesia akan memberikan dampak konkret bagi pemulihan dan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga: Jun So Min Menjalani Operasi Karena Mengalami Cedera Kaki dan Absen dari Running Man

Oleh karena itu, Presidensi Indonesia harus memanfaatkan kerja sama G20 untuk meningkatkan perdagangan, industri, hingga penguasaan teknologi, baik di Indonesia maupun dunia internasional.

“Presidensi Indonesia ingin memperkuat kerja sama dengan pelaku ekonomi dunia. Interaksi dengan pelaku ekonomi akan saya intensifkan selama presidensi Indonesia,” ungkapnya.

Selain interaksi secara intensif dengan KTT G20, Indonesia juga akan menyelenggarakan WEF Roundtable on Downstream Industries, Bloomberg CEO Forum, dan Digital Transformation Expo.

“Sekali lagi, saya mengundang sektor swasta untuk mengidentifikasi kontribusi nyata yang dapat diberikan di tiga sektor prioritas: kesehatan, digital, dan transisi energi. Berbagai komitmen tersebut akan dimasukkan dalam G20 Action for Strong and Inclusive Recovery,” ucapnya.

Baca Juga: Terkuak! Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman Gelar Pertemuan Rahasia dengan PM Israel dan Menlu AS

Reformasi Struktural

Jokowi mengatakan, Indonesia menjadikan masa pandemi sebagai masa berbenah diri dengan meletakkan dasar-dasar baru bagi pertumbuhan yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Indonesia juga terus mereformasi struktur ekonomi dan memperbaiki iklim bisnis.

“Kami telah memperbaiki ekosistem investasi, mempermudah perizinan, memberikan kepastian hukum, dan memberikan insentif khusus bagi sektor-sektor investasi prioritas,” ujar Jokowi.

Selain di bidang ekonomi, Indonesia juga terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui berbagai program, mulai dari up-skilling dan re-skilling.

Baca Juga: Hati-hati! 3 Bunga Cantik dan Indah Ini Ternyata Memiliki Racun

Juga dengan pembentukan politeknik yang bekerja sama dengan industri, hingga kerja sama dengan universitas di luar negeri.

“Indonesia juga terus melaksanakan percepatan pembangunan infrastruktur yang berkontribusi pada peningkatan investasi dan iklim usaha. Sumber-sumber pertumbuhan baru, terutama ekonomi hijau akan terus dikembangkan antara lain, pengembangan ekosistem industri kendaraan tenaga listrik dan pembangunan kawasan industri hijau terbesar di Kalimantan Utara,” ungkap Presiden.

Jokowi menambahkan bahwa kesempatan investasi juga akan dibuka seluas-luasnya untuk enam sektor prioritas, yaitu industri padat karya yang berorientasi ekspor, energi terbarukan, infrastruktur, otomotif, pariwisata, serta pertambangan.

Selain itu, kolaborasi dengan pihak swasta juga akan terus diperkuat.

Baca Juga: Kim Ha Neul Menghadapi Sengitnya Persaingan Karir Bersama Kim Sung Ryung dan Lee Hye Young di Drama ‘Kill Heel

Di samping itu, sejumlah prioritas pembangunan juga telah ditetapkan pemerintah.

Seperti misalkan peningkatan produksi pangan melalui pengembangan food estate, penerapan konsep pembangunan rendah karbon (green recovery), dan transformasi menuju ekonomi digital melalui perluasan, pemerataan, serta peningkatan kualitas infrastruktur dan layanan digital.

“Saya mengajak para pemangku kepentingan dalam forum ini untuk bermitra dengan Indonesia. Maju bersama, tumbuh bersama,” ucap Presiden.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler