Vaksinasi Anak Usia 6-12 Tahun Akan Dilakukan pada 2022

10 November 2021, 16:49 WIB
Ilustrasi Vaksin COVID-19/Unsplash/Spencer Davis /

ZONABANTEN.com - Setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin penggunaan darurat vaksin untuk anak-anak usia 6-11 tahun. 

Pemerintah bergerak cepat mempersiapkan perluasan program vaksin Covid-19.

Sejauh ini ada tiga jenis vaksin yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use of authorization (EUA) di luar negeri.

Yaitu Sinovac, Sinopharm dan Pfizer dengan kondisi dan pengemasan yang berbeda dari setiap jenisnya.

Baca Juga: Update Covid-19 di Jawa Timur, Rabu 10 November 2021, Kasus Harian 65, Sembuh 76

Rencananya vaksinasi anak di Indonesia dimulai pada 2022 di Kabupaten/Kota yang sudah mencapai target dosis pertama.

Yaitu lebih dari tujuh puluh persen total sasaran, dan lebih dari enam puluh persen populasi lanjut usia.

Menteri Kesehatan, Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU. mengatakan untuk vaksinasi anak yang direncanakan pada 2022, diperlukan pengadaan baru untuk memenuhi kebutuhan 58,7 juta total dosis vaksin.

''Kita sudah persiapkan (vaksinasi anak) di anggaran tahun depan (2022) karena ada 26,4 juta anak usia 6-11 tahun sehingga dibutuhkan 58,7 juta dosis karena dua kali suntikan,'' ujar Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga: Update Covid-19 di Jawa Barat, Rabu 10 November 2021, Seluruh Kota dan Kabupaten Kasus Harian 62 Sembuh 71

Melihat negara lain yang sudah melakukan vaksinasi pada anak yang berusia di bawah dua belas tahun.

Dimana vaksinasi anak tersebut dilakukan ketika sudah memvaksinasi lengkap masyarakatnya, yang mencapai sekitar enam puluh persen. 

Misalnya Uni Emirat Arab (UEA) yang melakukan vaksinasi anak dengan vaksin Sinopharm setelah cakupan vaksinasi lengkap di negaranya mencapai 70,5 persen. 

Serta negara Chile yang gencar melakukan vaksinasi anak dengan Sinovac setelah 71,8 persen setelah populasinya divaksinasi lengkap. 

Baca Juga: Tips Tidur yang Berkualitas Agar Badan Sehat dan Produktif Bekerja

Sementara Kamboja melakukan vaksinasi anak saat cakupan vaksinasi lengkapnya sudah mencapai enam puluh persen, dan China dengan 70,8 persen.

Kemenkes sebagai otoritas pembuat kebijakan terus melakukan mapping berbagai persiapan vaksinasi anak dan mempersiapkan anggaran.

Seperti ketersediaan stok vaksin, data anak, dan menjalin koordinasi dengan pemangku kebijakan terkait. 

Penerapannya nanti, Kemenkes akan bekerja sama dengan pihak sekolah dan fasilitas Kesehatan.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Kemkes

Tags

Terkini

Terpopuler