Kota Bandung Mulai Memasuki Tahap Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas, Sekda: Berjalan Lancar

9 September 2021, 08:35 WIB
Sejumlah siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SMPN 1 Cileunyi, Kabupaten Bandung, Selasa 7 September 2021. Pemerintah kini menggenjot vaksinasi untuk pelajar, terlebih bagi mereka dengan rentang usia 12 hingga 17 tahun. /Pikiran Rakyat/Ade Mamad/

ZONABANTEN.com —‌‌‌‌ Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kota Bandung, berdasarkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Bandung, disebut berjalan lancar. 

Hal itu terlihat pada pelaksanaan PTM di SMP-SMA PGII Kota Bandung dan SD Ar Rafi, pada Rabu 8 September 2021.

Ema Sumarna, selaku Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung serta Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, memantau secara langsung pelaksanaan PTM di dua sekolah tersebut.

Selain kedua sekolah tersebut, terdapat 330 sekolah dari semua jenjang pendidikan di Kota Bandung dinyatakan lolos verifikasi dan bisa melakukan PTM yang dimulai pada 8 September 2021. 

PTM dilaksanakan dengan kapasitas yang masih terbatas atau dilakukan secara campuran atau hybrid antara PTM dan Pembelajaran Jarak Jauh.

Baca Juga: Klarifikasi Mnet Soal Kasus Remix Adzan yang Dikecam Netizen

Ema menilai bahwa secara keseluruhan pelaksanaan PTM di SMP-SMA PGII Kota Bandung dan SD Ar Rafi sudah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis. 

Siswa yang diizinkan mengikuti PTM diatur secara terbatas 20-50 persen dari kapasitas kelas. 

Siswa secara bergiliran mengikuti PTM, tergantung kebijakan sekolah masing-masing. 

Sarana-prasarana atau fasilitas daya dukung kesehatan dalam rangka PTM di masa pandemi pun telah dipenuhi.

"Rata-rata 30-40 persen dari ruang kapasitas kelas yang dipergunakan.” ujar Ema seperti yang dikutip Zona Banten dari situs resmi Humas Kota Bandung. 

“Kemudian dalam waktu yang bersamaan yang masih melaksanakan PJJ (pembelajaran jarak jauh) juga terakomodasi secara maksimal. Rata-rata (di PGII) ada 16 orang 1 kelas dari 32 orang, sisanya melalui daring," ujar Ema menambahkan.

Baca Juga: 7 Langkah Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 20 yang Wajib Kamu Tahu

Ema mengakui masih ada orang tua dari peserta didik yang belum mengizinkan anaknya mengikuti PTM. 

Ia berpesan kepada sekolah, hak peserta didik tersebut harus dipenuhi 100 persen, sehingga kualitas pembelajaran harus sama.

"Berbicara substansi dan kualitas mata pelajaran yang diserahkan itu harus sama. Mereka besoknya bergiliran (mengikuti PTM), kecuali yang orang tuanya belum setuju, itu juga menjadi hak mereka.” ujar Ema. 

“Kita hargai karena tidak ada unsur pemaksaan," ujar Ema menegaskan.

Ema juga menyatakan bahwa pada pelaksanaan PTM ini setiap sekolah terkait bersama Satgas harus mengevaluasinya. 

Dinas Pendidikan (Disdik) juga harus memantau pelaksanaan PTM setiap hari agar komitmen dan disiplin protokol kesehatan tetap terjaga.

"Kalau ada pelanggaran, pertama kita beri peringatan. Kalau membandel pelanggaran kedua atau ketiga kita eksekusi dengan kebijakan bisa tutup lagi (pelaksanaan PTM-nya) kembali ke PJJ," ujar Ema menegaskan.

Baca Juga: BI dan OJK Menargetkan Percepatan Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua di Sektor Industri

Sedangkan untuk sekolah yang belum melaksanakan PTM, Ema masih menunggu hasil dari tim verifikator yang saat ini masih memverifikasi 1.692 sekolah lainnya. 

"Saya punya keyakinan (sekolah yang melaksanakan PTM) pasti bertambah.” ujar Ema menegaskan. 

“Dalam waktu yang bersamaan sebetulnya satgas yang lain, kemudian Satgas di kecamatan itu bergerak.” ujar Ema.

“Bahkan kemarin kami sudah sepakat bahwa nanti semua SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) ini komandannya Pak Kadisdik (Kepala Dinas Pendidikan) yang mengoordinasikan," ujar Ema menjelaskan.

Selain itu, Ema juga memperingatkan para pendidik dan tenaga kependidikan agar dapat memberikan contoh yang baik kepada peserta didik, seperti mematuhi protokol kesehatan.

"Jangan sampai gurunya tidak sadar seperti mengobrol dengan bergerombol atau berkerumun (tidak mematuhi protokol kesehatan). Satgas juga harus mobile setiap sudut melakukan pengecekan," ujar Ema memperingatkan.

Baca Juga: Zinichev, Teman Dekat Sekaligus Mantan Ajudan Putin Meninggal Setelah Berusaha Menolong Seorang Pembuat Film

Sementara itu, Irwan Andriawan, Kepala SMP PGII Kota Bandung, mengatakan siswa yang mengikuti PTM di kelas berjumlah sekitar 30 persen dari kapasitas. 

Meski sudah diizinkan sampai 50 persen, tetapi Irwan menyatakan sekolahnya akan melakukan PTM secara bertahap.

"Jadi kita bergilir agar semua merasakan proses PTM.” ujar Irwan.

“Sesudah melihat kondisi, kita akan menghadirkan sesuai instruksi pemerintah 50 persen. Kita bergiliran dengan nomor absen misal 1-10, besoknya 11- 20," ujar Irwan menjalaskan.

Menurut Irwan, 93 persen orang tua siswa telah menyetujui dan mendukung PTM. 

Bahkan, 85 persen siswa SMP PGII telah melakukan vaksinasi Covid-19.

"Artinya orang tua antusias mendukung pelaksanaan PTM.” ujar Irwan menegaskan.

“Kita lakukan 2 jam untuk proses pembelajaran. Jadwal siswa yang masuk dan pulang juga berbeda. Seperti kelas 7 masuk pukul 07.00 WIB, kelas 8 masuk 07.30 WIB, dan kelas 9 masuk pukul 08.00 WIB. Jadi pulangnya akan berbeda juga," ujar Irwan menjelaskan.

Irwan juga mengungkapkan bahwa hasil pendataan menunjukkan sebagian besar siswa datang ke sekolah dengan cara diantar-jemput.

Baca Juga: Terbaru Ramalan Zodiak 9 September 2021, Siap-siap 3 Zodiak ini Karirnya sedang Melejit, Zodiakmu Termasuk?

Sementara itu, Iis Siti Aisah, Wakil Kepala SD Ar Rafi',  mengaku antuasiasme orang tua dan murid di sekolahnya juga sangat tinggi. 

Saat sosialisasi PTM, hampir seluruh orang tua mengikuti sosialisasi dalam zoom meeting.

"Meskipun ada juga yang tidak mengizinkan, alasannya ada yang anaknya punya komorbid seperti asma.” ujar Aisah 

“(Untuk memastikan kesehatan) sehari sebelumnya kita share google form untuk mendata apakah anak tersebut sebelumnya pernah bepergian, kontak fisik dengan penderita Covid-19, atau memiliki penyakit bawaan," ujar Aisah menjelaskan.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: Humas Kota Bandung

Tags

Terkini

Terpopuler