ZONABANTEN.com - Dua tantangan utama ketenagakerjaan Indonesia yaitu rendahnya jumlah lapangan kerja, serta minimnya produktivitas yang salah satunya disebabkan oleh adanya skill gap.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan dari 135 juta angkatan kerja, sembilan puluh persen diantaranya belum pernah mengikuti pelatihan bersertifikat.
Untuk mengatasi persoalan ini, pemerintah tak bisa bekerja sendirian.
Dibutuhkan peran aktif publik secara luas, termasuk diantaranya para pelaku dunia usaha, dalam upaya bersama meningkatkan kualitas sumber daya manusia angkatan kerja Indonesia.
Pernyataan itu disampaikan Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) untuk mendorong Implementasi Program Kartu Prakerja yang dilakukan antara Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia serta Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) , Senin, 30 Agustus 2021.
“Satu setengah tahun menjalani usaha di masa pandemi Covid-19 ini bukan hal mudah bagi kita semua. Yang dibutuhkan saat ini adalah kolaborasi dengan semua pihak, agar dampak pandemi bisa diminimalisir, terutama untuk mengangkat kesejahteraan angkatan kerja kita,” ujar Denni Purbasari.
Ruang lingkup nota kesepahaman dengan KADIN Indonesia dan APINDO meliputi sosialisasi Program Kartu Prakerja, pengembangan kelembagaan pelatihan dan pelatihan, dukungan informasi dan data kesempatan kerja, serta perluasan kesempatan kerja dan pengembangan kewirausahaan.
Dalam kerja sama ini, baik KADIN Indonesia dan APINDO akan mensosialisasikan Program Kartu Prakerja kepada jajarannya di tingkat pusat, propinsi, dan kabupaten/kota dan juga memfasilitasi anggotanya mengenai data dan informasi kebutuhan/kesempatan kerja di tingkat pusat, propinsi, dan kabupaten/kota.
Selain itu, KADIN Indonesia dan APINDO bertugas memberikan dukungan pengembangan kewirausahaan di tingkat pusat, propinsi, dan kabupaten/kota, termauk kepada alumni penerima Program Kartu Prakerja.
Denni Purbasari menegaskan bahwa Program Kartu Prakerja terus melakukan inovasi.
Di antaranya memberikan fitur job rekomendasi pada dashboard para peserta program Kartu Prakerja.
Denni menambahkan, pihaknya siap untuk melaksanakan Training of Trainer (TOT) kepada staf HRD atau divisi sumber daya manusia di perusahaan-perusahaan di bawah naungan KADIN Indonesia dan APINDO untuk lebih mengenalkan Program Kartu Prakerja.
Baca Juga: Cek Persyaratan Bantuan Kuota Paket Data Internet Kemendikbud Periode September-November 2021
Pelatihan keterampilan kerja yang saat ini berlangsung secara daring karena menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
Program Kartu Prakerja melakukan pemerataan bagi para peserta dari berbagai daerah pelosok di tanah air.
Pada kesempatan ini, Wakil Ketua Umum Bidang Ketenagakerjaan KADIN Indonesia Adi Mahfudz Wuhadji mengungkapkan, Program Kartu Prakerja memiliki misi untuk meningkatkan keterampilan kerja, mendorong lahirnya entrepreneur, serta berupaya dalam memberikan perlindungan sosial di masa ekonomi sulit akibat pandemi.
“Pada akhirnya, pertumbuhan Indonesia bisa berkualitas apabila SDM-nya juga berkualitas, karena salah satu ciri negara maju adalah makin meningkatnya kualitas SDM,” ujar Adi Mahfudz.
Hal tersebut juga disampaikan Ketua Ketenagakerjaan dan Jaminan Sosial APINDO Harijanto.***