Sandiaga Uno Mempromosikan Belitung, Kuliner Lokal dan Binatang Endemik yang Rentan Punah

7 Februari 2021, 22:40 WIB
Sandiaga Uno Mempromosikan Belitung, Kuliner Lokal dan Binatang Endemik yang Rentan Punah /Kemenparekraf/Baparekraf RI

ZONA BANTEN- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia terlihat masih berada di Belitung. Namun, kedatangan mereka tidak hanya untuk mempersiapkan perlombaan Indonesia Triathlon Series 2021.

Sandiaga Uno, selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, yang akan melakukan uji coba lintasan triathlon keesokan harinya, terlihat sedang asyik menikmati sarapan di Waroeng Kopi Ake, Tanjung Pandan, Belitung, Jumat 5 Februari 2021.

Warung kopi yang telah berdiri sejak 1922 ini, berlokasi tidak jauh dari simpang lima, Tanjung Pandan.

Baca Juga: Sinopsis Film No Mercy: Rela Masuk Penjara demi Selamatkan Adik yang Hilang, Tayang di K-Movievaganza Trans 7

Setidaknya empat generasi telah mengelola kedai kopi legendaris ini secara berturut.

Bukti dari sejarah yang panjang tersebut terukir pada dinding kedai yang dipenuhi ornamen dinding hingga alat dapur yang klasik.

Di antara hiasan dinding tersebut adalah ketel, alat penyulingan air, dan gentong tembaga tempat menyimpan air.

Baca Juga: Gletser Himalaya Pecah dan Menabrak Bendungan di India Utara, 150 Orang Dikhawatirkan Tewas

“Saya sangat menikmati nasi gemuk dan nasi tim ayam yang pakai kuah. Lalu, saya minum kopi susu khas kopi ake. Kekuatan dari kopi Belitung yang sudah mendunia,” ujar Sandiaga seperti dikutip pada artikel di situs resmi Kemenparekraf.

Selain makanan yang disebutkan, Sandiaga juga mencicipi nasi bedulang, kuliner khas Belitung lainnya.

Bedulang berarti makan bersama dalam satu dulang. Filosofi kebersamaan pada makanan ini terlihat pada cara penyajiannya.

Baca Juga: Mantan Juara Dunia Tinju Kelas Berat, Leon Spinks yang Kalahkan Muhammad Ali Meninggal Dunia

Menyerupai nasi tumpeng, nasi bedulang terdiri atas enam piring berisi berbagai macam lauk pauk yang disajikan di atas satu nampan.

Makanan yang ada di atas piring tersebut di antaranya adalah gangan, ayam ketumbar, sate ikan, sayur sambal ati ampela, lalapan, dan sambal.

Menparekraf menambahkan jika Belitung ingin menjadi destinasi super prioritas maka begitu wisatawan menginjakkan kaki di Belitung, musik, aroma, hingga kuliner khas Belitung harus disajikan di hadapan mereka.

Baca Juga: Dijamin Berhasil! Pakai Trik Ini Bila Tak Punya Kartu KIS, Tetap Bisa Peroleh Bansos BST Rp300 Ribu

Sandiaga juga mengunjungi Bukit Peramun di Desa Air Selumar, Belitung. Hutan seluas 115 hektare ini ditumbuhi beberapa jenis tanaman obat.

Bukit tersebut juga menjadi tempat tinggal primata endemik langka, tarsius. Hewan bermata besar dengan ukuran tubuh sebesar telapak tangan ini merupakan spesies yang rentan (vulnerable species/VU).

Spesies dalam kategori VU biasanya merupakan spesies yang keberlangsungannya sedang mengalami ancaman dan harus dilakukan sesuatu untuk mencegah pengurangan spesiesnya.

Baca Juga: Link Live Streaming Liverpool Vs Manchester City di Mola TV Malam Ini, Minggu 7 Februari 2021

Dalam status spesies berdasarkan International Union for Conservation of Nature (IUCN) apabila dibiarkan, spesies dalam kategori VU dapat masuk ke dalam kategori terancam punah (endangered/EN)

Jumlah Tarsius Belitung atau Cephalopachus bancanus diperkirakan tinggal 80 ekor.

“Untuk itu saya berpesan agar kawasan Bukit Peramun dapat dikelola dengan baik.” ujar Sandiaga.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Kemenparekraf

Tags

Terkini

Terpopuler