Masyarakat Diminta Tetap Waspada, Setiap Dua tahun Di Indonesia Terjadi Gempa Berpotensi Tsunami

29 Desember 2020, 18:47 WIB
ilustrasi jalan rusak akibat gempa, Masyarakat Diminta Waspada, Setiap Dua tahun Di Indonesia Terjadi Gempa Berpotensi Tsunami / Wilson Malone/pexels.com/@wilsonmalone

ZONABANTEN.com – Masyarakat Indonesia diminta tetap waspada terhadap potensi bahaya gempa maupun tsunami yang dapat menyertainya.

Tercatat sebanyak 8.264 kali gempa yang terjadi sepanjang tahun 2020.

Jumlah ini lebih sedikit dibandingkan tahun 2019 yang tercatat sebanyak 11.515 kali gempa.

Koordinator Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dr. Daryono mengatakan, pada tahun 2021 mendatang, Indonesia masih menjadi daerah yang diterpa gempa, bahkan rata-rata kegempaan yang terjadi sebanyak 6.000 kali.

Jumlah ini dipandang wajar karena sumber gempa di tanah air yang sangat banyak.

Setidaknya ada 13 segmen megathrust dan lebih dari 295 segmen sesar aktif. 

Baca Juga: Waduh, World Bank Bilang Indonesia Salah Satu Negara dengan Ancaman Bencana Tertinggi di Dunia

“Kita perlu mewaspadai zona seismic gap, seperti zona subduksi Mentawai, selatan Banten-Selat Sunda, selatan Bali, Lempeng Laut Maluku, Lempeng Laut Filipina dan Tunjaman Utara Papua,” ujar Daryono,saat memberikan keterangan pers kaleidoskop kebencanaan 2020 secara virtual, pada Selasa 29 Desember 2020.

 

Selain zona seismic gap tadi, masih ada beberapa zona yang perlu diwaspadai, yaitu yaitu zona sesar Lembang, segmen Aceh, segmen Matano dan Sesar Sorong.

Di sisi lain, Daryono menyampaikan bahwa masyarakat diharapkan selalu waspada terhadap bahaya gempa bumi karena berdasarkan catatan katalog gempa merusak tidak harus berkekuatan besar (M>6,0) tetapi gempa dangkal berkekuatan 4,0 - 5,0 dapat merusak.

Baca Juga: Heboh, Akui Sebagai Pemeran Video Asusila, Gisel Akan Diperiksa Polisi Sebagai Tersangka

“Sebagai upaya mitigasi, membangun rumah tahan gempa di daerah rawan gempa adalah solusi utama dalam mengurangi bahaya dan risiko bencana gempa bumi,” lanjutnya.

Ia mengatakan, selalu mewaspadai gempa berpotensi tsunami karena berdasarkan statistik setiap dua tahun sekali di wilayah Indonesia terjadi gempa berpotensi tsunami.

Daryono menambahkan bahwa pada tahun 2020 ini tidak terjadi gempa berpotensi tsunami.

“Sebagai langkah antisipasi masyarakat pesisir rawan tsunami wajib memahami konsep evakuasi mandiri.” imbuhnya.

Di tahun 2020, gempa dengan kekuatan lebih dari M5.0 terjadi sebanyak 244 kali, sedangkan kurang dari M5.0 sebanyak 8.020 kali.

Dari sejumlah gempa yang terjadi, sebanyak 754 kali gempa yang dirasakan oleh masyarakat dengan tingkat guncangan yang berbeda.

Baca Juga: Beragam Manfaat Nanas Untuk Kesehatan, Bisa Mengurangi Jerawat di Wajah Juga Lhoo

Analisis seismitas sepanjang tahun ini, wilayah yang sangat aktif gempa yaitu wilayah Barat Aceh, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Maluku Utara dan Seram.

Dilihat dari sisi jumlah berdasarkan bulan di tahun ini, gempa paling banyak terjadi pada bulan Maret yang berjumlah 965 kali.

Sebaliknya, gempa paling sedikit pada bulan Januari dengan jumlah 518 kali.

Baca Juga: Awas Kalap! Ini 5 Cara Belanja Online Hemat, Namun Dapat Diskon Besar

Sedangkan gempa merusak pada 2020, BMKG mencatat 11 gempa merusak yang terjadi di Simeuleu, Seram, Sukabumi, Tapanuli Selatan, Sabang, Maluku Utara, Bengkulu, Talaud, Pangandaran, Mamuju Tengah dan Brebes-Kuningan.

***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: BNPB

Tags

Terkini

Terpopuler