Sehingga, sebaiknya seseorang dalam keadaan i'tikaf pada malam tersebut.
Hal ini dijelaskan oleh sebagian ulama, seperti As-Sindy dalam Hasyiyah An-Nasa’i.
Menyelami pandangan ulama yang beragam, kita menemukan bahwa mayoritas ahli ilmu berpendapat bahwa itikaf dimulai pada malam kedua puluh satu Ramadhan, bukan sejak fajar hari tersebut.
Mereka mengacu pada hadis Aisyah radhiallahu’anha di Bukhari yang mencatat bahwa Nabi SAW memasuki tempat Itikaf setelah shalat Subuh.
Namun, penafsiran ini juga menyoroti bahwa saat Rasulullah SAW menyendiri dari orang-orang adalah sejak pagi, sementara niat Itikafnya dimulai dari awal malam.
Tata Cara Itikaf
1. Pemilihan Tempat
Itikaf dilakukan di dalam masjid, baik itu masjid besar atau kecil, dengan niat yang tulus untuk beribadah.
Baca Juga: Lakukan I’tikaf untuk berburu Lailatur Qadar, Simak Penjelasannya Dulu
2. Niat yang Jelas
Sebelum memulai, seseorang harus membuat niat yang jelas untuk menahan diri di masjid dengan tujuan ibadah semata.