Naskah Khutbah Jumat Spesial Pemilu 2024: Pemimpin Idaman dalam Islam

- 12 Januari 2024, 06:55 WIB
Naskah Khutbah Jumat Spesial Pemilu 2024: Pemimpin Idaman dalam Islam
Naskah Khutbah Jumat Spesial Pemilu 2024: Pemimpin Idaman dalam Islam /Admin/yppmalfalahjatirokeh

ZONABANTEN.com – Sebentar lagi, Indonesia akan melakukan salah satu prosedur dalam demokrasi yakni Pemilu 2024.

Pemilu 2024 sendiri merupakan bentuk dalam memilih dan menentukan pemimpin di Indonesia untuk 5 tahun kedepan.

Nah, dalam naskah Khutbah Jumat kali ini, akan dibahas mengenai salah satu pemimpin idaman yang dicontohkan oleh Ali Bin Abi Thalib r.a.

Bagimana penjelasannya? Ini dia, naskah Khutbah Jumat, Pemimpin Idaman Dalam Islam.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat, 5 Januari 2024: Tantangan Masa Depan Umat

KHUTBAH JUMAT PERTAMA

   الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ

وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ

أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: اِنَّ الْمُتَّقِيْنَ فِيْ جَنّٰتٍ وَّعُيُوْنٍۙ، اٰخِذِيْنَ مَآ اٰتٰىهُمْ رَبُّهُمْ ۗ اِنَّهُمْ كَانُوْا قَبْلَ ذٰلِكَ مُحْسِنِيْنَۗ (الذاريات: ١٦-١٧)

Ma’asyiral muslimin jama’ah sholat Jum’at yang dirahmati Allah, marilah kita bersama sama meningkatkan kualitas Iman dan taqwa kita kepada Allah SWT dengan pembuktian dalam Lisan hati dan perbuatan.

Sholawat dan salam marilah kita haturkan kepada junjungan kita nabi besar Muhammad salallahu alaihiwas salam, semoga pada hari syafa’at nanti kita semua mendapatkannya, Aamiin Allahhumma Aamiin.

Jama’ah sholat Jum’at yang berbahagia, pada kesempatan hari Jum’at yang penuh berkah ini, Khotib akan menyampaikan materi khutbah dengan judul PEMIMPIN IDAMAN DALAM ISLAM.

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini kami akan mengajak jamaah untuk bersama-sama mendengar kisah Amirul Mukminin yaitu Ali Bin Abi Thalib, yakni seorang seorang pemimpin yang dijamin masuk Surga oleh Allah SWT.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jum’at, 29 Desember 2023: Muhasabah Pergantian Tahun, Mengingat Umur dan Waktu

Ma’syiral muslimin jama’ah shalat Jum’at yang dirahmati Allah,

Dikisahkan suatu hari, Amirul Mukminin melihat baju zirahnya, yang telah lama hilang, ada pada seorang Nasrani. la tidak tahu, bagaimana baju perangnya itu bisa berada di tangan Nasrani itu.

Ia berusaha meminta baju zirahnya dan menjelaskan bahwa baju zirah itu miliknya. Namun, Nasrani itu enggan memberikan dan bersikukuh mengatakan bahwa itu baju miliknya. Akhirnya, Ali ibn Abu Thalib membawa laki-laki itu ke pengadilan.

Di pengadilan, Ali bin Abi Thalib bertemu Khadi yakni seorang hakim yang membuat keputusan berdasarkan syariat Islam.

Hakimnya saat itu bernama Syarih dan berkata kepada laki-laki Nasrani itu, “Apa pembelaanmu, atas apa yang dikatakan oleh Amirul Mukminin?”

Nasrani itu berkata, “Baju zirah ini milikku. Amirul Mukminin tidak berhak menuduhku.”

Hakim berpaling kepada Ali dan berkata, “Wahai Amirul Mukminin, apakah kau punya bukti?”

Ali RA. tertawa dan berkata, “Ya, engkau benar Hakim, aku tidak punya bukti apa-apa.”

“Atau, adakah saksi yang mendukung tuduhanmu?” tanya Hakim.

Ali kemudian menjawab: “Ada, anakku al-Hasan.”

Hakim lalu mengatakan: “la tidak dapat menjadi saksi bagimu.”

Kemudian Ali menyanggah: “Bukankah kau pernah mendengar sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Umar bahwa al-Hasan dan al-Husain adalah dua pemimpin pemuda ahli surga?”

Lalu Hakim dengan tegas mengatakan: “Meski begitu, tetap saja ia tidak berhak menjadi saksi untukmu.” Dan akhirnya Hakim memutuskan bahwa baju zirah itu milik si Nasrani.

Laki-laki Nasrani itu mengambil baju zirah, lalu berjalan pulang ke rumahnya. Namun, belum lagi jauh, ia kembali menemui Hakim dan Ali Bin Abi Thalib dan berkata:

“Aku bersaksi bahwa hukum seperti ini adalah hukum para nabi. Amirul Mukminin membawaku kepada hakim yang diangkat olehnya dan ternyata hakimnya itu menetapkan keputusan yang memberatkannya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Baju zirah ini, demi Allah, ini adalah baju zirahmu, wahai Amirul Mukminin. Aku mengikuti pasukan dan saat itu kau pergi ke Shiffin, dan aku mengambil beberapa barang dari kendaraanmu.”

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Menjaga Kerukunan di Masyarakat

Ali berkata, “Karena kau telah masuk Islam, baju zirah ini untukmu.”

Mendengar perkataan Ali, laki-laki itu lalu membawa baju zirahnya dengan senang.

Jama’ah shalat Jum’at yang dirahmati Allah,

Dari kisah ini bisa kita ambil pelajaran berharga bahwa meski telah dibaiat dan ditetapkan sebagai khalifah, Ali ibn Abu Thalib tidak pernah berlaku sewenang-wenang. la selalu menempatkan setiap urusan pada tempatnya dan mendelegasikan wewenang kepada orang yang tepat.

Kasus baju zirah itu membuktikan keadilan Ali. la tidak mau mencampuri atau memengaruhi keputusan khadi pengadilan. Dan yang sangat menakjubkan, Syarih, yang menjadi Hakim saat itu, tidak merasa takut kepada Amirul Mukminin dan tetap menjalankan tugasnya tanpa terpengaruh oleh kedudukan Ali.

Hal ini sebagaimana Firman Allah dalam Al-Qur’an surah Shad ayat 26,

يٰدَاوٗدُ اِنَّا جَعَلْنٰكَ خَلِيْفَةً فِى الْاَرْضِ فَاحْكُمْ بَيْنَ النَّاسِ بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوٰى فَيُضِلَّكَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَضِلُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ لَهُمْ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۢبِمَا نَسُوْا يَوْمَ الْحِسَابِ ٢٦

Artinya: “(Allah berfirman,) “Wahai Daud, sesungguhnya Kami menjadikanmu khalifah (penguasa) di bumi. Maka, berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan hak dan janganlah mengikuti hawa nafsu karena akan menyesatkan engkau dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat dari jalan Allah akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari Perhitungan.

Ma’syiral muslimin jama’ah shalat Jum’at yang dirahmati Allah,

Kedaulatan pemerintahan Ali ibn Abu Thalib berdiri di atas landasan keadilan. Selama masa kekuasaannya, tidak pernah ada seorang pun yang dizalimi kemudian diabaikan atau tidak ditolong oleh penguasa.

Khalifah senantiasa menjaga amanatnya dengan baik dan melindungi seluruh rakyatnya dari penindasan dan kezaliman. Ketika memilih para hakim yang dianggap layak memimpin lembaga peradilan di wilayah Islam, Khalifah Ali turun langsung menguji mereka dan meneliti keadaan serta kecakapan mereka dalam bidang hukum.

Sementara dalam riwayat yang lain kecerdasan seorang pemimpin wajib dimilikinya karena semua yang dipimpin memberi amanah kepadanya agar mampu menyelesaikann segala kerusakan dan kekurangan negri tersebut.

Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat: Alasan Membela Palestina

Diceritakan bahwa seorang pedalaman bertanya kepada penduduk Bashrah, “Siapa pemimpin kalian?” Mereka menajwab, “al-Hasan.” “Kenapa dia dapat menjadi pemimpin kalian?” Mereka menjawab, “Karena orang-orang membutuhkan ilmunya, sedangkan beliau tidak membutuhkan dunia mereka.”

Demikianlah pemimpin idaman, kita membutuhkan ilmunya untuk menyelesaikan berbagai masalah. Sementara dia tidak berambisi untuk

Demikianlah khutbah Jum’at untuk kali ini, semoga kita semua mau mencari tau riwayatnya siapa siapa yang telah ditetapkan untuk memimpin negeri tercinta ini, agar tidak salah kepada siapa amanah tersebut kita titipkan. Aamiin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي القُرْأنِ العَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ ال اَيَاتِ وَ ذِكْرِالحَكِيْمِ وَ تَقَبَّلَ اللهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمِ

 KHUTBAH KEDUA

 اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَكَفَرَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْمَحْشَرِ،

أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. 

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ 

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ.

عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

 Demikian naskah khutbah Jumat dengan tema Pemimpin Idaman dalam Islam.***

Editor: Rahman Wahid

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x