Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai uswatun hasanah sebaik-baiknya contoh dalam menjalani hidup dan kehidupan dengan lafazh Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.
Sidang Jama’ah Jumat Rahimakumullah!
Pada sidang yang mulia ini khatib mengusung tema ‘Istiqomah dalam Kebaikan’. Adapun yang menjadi landasannya QS. Fushshilat [41]: 6
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ وَوَيْلٌ لِلْمُشْرِكِينَ
“Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu Istiqamahlah kamu (beribadah) kepada-Nya dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Dan celakalah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya.
Dalam ayat di atas dijelaskan dengan sangat terang bahwa kata Istiqamah dilekatkan setelah kalimat ajakan untuk Mentauhid-kan atau penanaman nilai-nilai tauhid.
Hal ini berarti Istiqamah menjadi sangat penting dalam Ad-Din (agama) ini. Kalau kita lihat sejarah nubuwwah dalam periode dakwah Rasulullah di Makkah, dibutuhkan waktu 13 tahun dalam penanaman nilai-nilai tauhid.
Baca Juga: Viking FK Menang Dramatis di Liga Norwegia, Shayne Pattynama Tak Tergantikan
Lebih lama dari periode Madinah yang hanya 10 tahun. Dalam artian lain, Istiqamah dalam menyakini dan memantapkan ke-tauhid-an menjadi paling pokok sebelum masuk ke fase berikutnya.
Sidang Jama’ah Jum’at Rahimakumullah!