Network
ZONABANTEN.com – Rukun Islam memiliki lima isi yang harus diikuti oleh setiap umat Islam. Salah satu rukun Islam yang harus ditunaikan saat Ramadan adalah membayar zakat.
Zakat adalah rukun Islam yang ketiga. Zakat yang dibayarkan bisa berupa beras atau uang. Pada zaman Rasulullah, nominal zakat tidak ditentukan.
Zakat adalah ibadah maliyyah ijtima’iyyah yang memiliki posisi penting, tidak hanya dilihat dari ajaran Islam, tetapi manfaat zakat juga bisa berkontribusi dalam pembangunan kesejahteraan umat.
Dalam perkembangan sejarah Islam, zakat menjadi sumber penerimaan negara terbesar sebagai upaya perkembangan Islam, pendidikan, budaya, ilmu pengetahuan hingga sosial.
Baca Juga: Niat Zakat Fitrah dan Perhitungan Praktis untuk Menentukan Besaran Zakat Fitrah
Secara bahasa, zakat berarti suci, tumbuh, berkah, dan terpuji. Bila merujuk pada istilah yang termaktub dalam kitab Fathul Qarib, zakat adalah nama suatu harta tertentu yang diberikan kepada sekelompok orang tertentu dengan cara-cara yang tertentu pula.
Sejarah zakat bermula pada waktu Nabi Muhammad SAW masih tinggal di Mekkah. Pada saat itu belum muncul istilah zakat karena kewajiban yang menyangkut kekayaan umat Islam disebut sedekah. Bahkan, ibadah ini belum ditentukan berapa besarannya dan untuk siapa saja sedekah itu diberikan.
Bisa dikatakan bahwa pada saat itu zakat diberikan berdasarkan kemurahan hati dan kelapangdadaan seseorang untuk berbagi saja sebagai tanggung jawab beribadah kepada Allah, karena berbagi juga menjadi syariat yang dianjurkan oleh Allah SWT.
Setelah Nabi Muhammad SAW hijrah, muncullah pensyariatan zakat seperti yang disebutkan dalam salah satu dalil berikut.
Baca Juga: Inilah Syarat Zakat Fitrah Beserta Bacaan Niat yang Harus Diamalkan sebelum Idul Fitri
