Niat Zakat Fitrah dan Perhitungan Praktis untuk Menentukan Besaran Zakat Fitrah

- 3 April 2023, 16:20 WIB
Berikut niat zakat fitrah dan perhitungan praktis untuk menentukan besaran zakat fitrah yang dibayarkan.
Berikut niat zakat fitrah dan perhitungan praktis untuk menentukan besaran zakat fitrah yang dibayarkan. /Baznas

ZONABANTEN.com – Di bulan Ramadan, umat Islam tidak hanya memilki kewajiban untuk menjalani ibadah puasa, tetapi juga memiliki kewajiban untuk membayar zakat fitrah menjelang Idul Fitri.

Dalam mengeluarkan zakat fitrah, terdapat hitungan praktis yang dapat digunakan. Zakat fitrah adalah zakat jiwa (zakat al-nafs). Zakat fitrah disebut demikian karena bertujuan untuk mensucikan kembali jiwa orang yang menunaikannya di bulan Ramadan.

Selain itu, zakat fitrah juga bertujuan untuk memupuk rasa kepedulian setiap individu kepada individu yang lain, dan juga membagikan kebahagiaan ketika Idul Fitri tiba.

Adapun niat yang dapat diucapkan ketika menunaikan zakat fitrah adalah sebagai berikut:

Baca Juga: 6 Bacaan Niat Zakat Fitrah dan Artinya, Jangan Sampai Salah!

1. Niat zakat fitrah untuk diri sendiri

ﻧَﻮَﻳْﺖُ أَﻥْ أُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَﻦْ ﻧَﻔْسيْ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri ‘an nafsi fardhan lillahi ta’ala

Artinya: ”Saya berniat untuk membayarkan zakat fitri atas diriku, fardu karena Allah Ta’ala.”

2. Niat zakat untuk diri sendiri beserta sanak keluarga

ﻧَﻮَﻳْﺖُ ﺃَﻥْ ﺃُﺧْﺮِﺝَ ﺯَﻛَﺎﺓَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻋَنِّيْ ﻭَﻋَﻦْ ﺟَﻤِﻴْﻊِ ﻣَﺎ ﻳَﻠْﺰَﻣُنِيْ ﻧَﻔَﻘَﺎﺗُﻬُﻢْ ﺷَﺮْﻋًﺎ ﻓَﺮْﺿًﺎ ﻟﻠﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ

Nawaytu an ukhrija zakaata al-fitri anni wa an jami’i ma yalzimuniy nafaqatuhum syar’an fardhan lillahi ta’ala

Artinya: ”Saya berniat untuk membayar zakat fitri atas diriku dan semua yang menjadi tanggungan atas nafkahku, fardu karena Allah Ta’ala.”

Baca Juga: Inilah Syarat Zakat Fitrah Beserta Bacaan Niat yang Harus Diamalkan sebelum Idul Fitri

Batas waktu pembayaran zakat fitrah adalah sampai dilaksanakannnya sholat idul fitri. Apabila khotib telah naik mimbar memberikan khutbah Idul Fitri, maka zakat fitrah yang dibayarkan akan dan dihitung sebagai zakat biasa secara syar’i.

Dalam mengeluarkan zakat fitrah, terdepat ketentuan-ketentuan syar’i yang harus dipenuhi. Harta yang dikeluarkan sebagai zakat fitrah merupakan makanan pokok yang ada di masyarakat. Dengan hitungan per individu adalah sebanyak satu sha. Hal tersebut berdasar pada hadits berikut.

“Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu diriwayatkan ia berkata: Kami mengeluarkan zakat fitri satu sha dari gandum atau satu sha dari makanan atau satu sha dari kurma atau satu sha dari keju atau satu sha dari kismis (anggur kering).” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Satu sha sama dengan 1/6 liter Mesir, sama dengan 2.167 gram. Dalam rangka kehati-hatian, hitungan banyaknya zakat tersebut digenapkan menjadi 2.500 gram. Dalam mengeluarkan zakat fitrah, terdapat hitungan praktis yang dapat digunakan.

Baca Juga: Cara Paling Sederhana untuk Menyambut Datangnya Malam Lailatul Qadar dengan Sebaik-baiknya

Misal, harga beras di pasar adalah Rp 12.500 per kilogram, maka zakat fitrah yang wajib dikeluarkan oleh satu orang adalah Rp 31.250.

Jika dalam suatu rumah tangga terdapat 4 orang anggota keluarga, maka zakat fitrah yang harus dikeluarkan adalah 4 x Rp 31.250 = Rp 125.000.

Apabila zakat yang dikeluarkan ingin dalam bentuk beras maka zakatnya 4 x 2.500 gram = 10 kilogram beras.

Jadi, hitungan praktis tersebut bergantung pada harga makanan pokok ketika zakat fitrah itu akan dikeluarkan sepanjang bulan Ramadan, ketika umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah