Ungkap Tanda dan Ciri Malam Lailatul Qadar di Ramadhan 2023, Ustadz Adi Hidayat: Malam Itu Sangat Tenang

- 29 Maret 2023, 07:29 WIB
Tanda-tanda turunnya malam Lailatul Qadar 2023
Tanda-tanda turunnya malam Lailatul Qadar 2023 /pexels @Pixabay/

ZONABANTEN.com – Ada salah satu keistimewaan dalam bulan Ramadhan, yaitu malam Lailatul Qadar. Ustadz Adi Hidayat menjelaskan malam Lailatul Qadar melalui sejumlah riwayat hadits, bahwa malam seribu bulan itu terjadi pada malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan.

“Waktu malam AL-Qadar (Lailatul Qadar), bisa tutup kalimat malamnya, berarti malam istimewa, karena isyaratnya lain. Malam itu dimulai dari ba’da Isya, terbentang luas sampai menjelang fajar,” ungkap Ustadz Adi Hidayat yang biasa disebut UAH melalui kanal YouTube Audio Dakwah.

UAH menyebutkan dalam Surat 97 Al-Qadr ayat 5, salamun hiya hatta mathla’il fajr, bahwa batas dari fajar itu waktu singkat menjelang fajar, sekitar 15-20 menit sebelum fajar.

Jadi, mathla itu awal mula akan muncul fajar, berakhirnya waktu sahr (15-20 menit) sebelum waktu tibanya fajar. Kemudian bentangkan ke belakang lail hingga Isya.

Baca Juga: Keistimewaan Malam Lailatul Qadar Dengan Turunnya Al-Quran, Malaikat yang Beribadah di Bumi

“Jadi sebetulnya luas, dari jam 8 malam ke atas. Tapi, kalau Anda ingin mengambil esensi, saat-saat mustajab yaitu tengah malam, di atas jam 2 dini hari. Jam 1, 2, dan 3 itu yang disebut mustajab,” jelas UAH.

Hadits Qudsi meriwayatkan 30 sahabat Nabi Muhammad SAW, “Allah menyampaikan kepada hamba-hambanya siapa yang meminta, Aku akan kabulkan. Siapa memohon aku berikan, siapa yang minta ampun Aku ampuni.”

Oleh karena itu, orang-orang zaman dulu berlomba-lomba mendapatkan Lailatul Qadar dengan cara mengejar puncak-puncaknya.

“Jadi, dari ba’da Isya itu, mereka terus membaca Al-Quran. Ada yang shalat, ada sebagian orang-orang seperti kita yang hanya mengejar puncaknya saja,” katanya.

Selain itu, orang-orang pada masa itu menggunakan waktu siang untuk beristirahat, sementara malamnya hidup sampai ke ujungnya.

Baca Juga: Hati-hati, Inilah 3 Kekeliruan Seputar Lailatul Qadar yang Mesti Diubah

“Sehingga kalau ada yang bertanya kapan waktu malam Lailatul Qadar tepatnya, kembalikan pada keterangan Al-Quran, terbentang dari malam ba’da Isya sampai menjelang fajar,” ungkapnya.

“Khususnya di 10 malam terakhir itu, entah itu jam 10 malam, jam 12 malam, jam 1 atau jam 2-nya. Di sela-sela itu Anda usahakan ibadah, khususnya di ujung-ujung akhir iut,” ujar UAH menambahkan.

Lantas, apa tanda-tanda dan ciri-ciri dari malam Lailatul Qadar?

Mengutip Hadits Imam Muslim, UAH menjelaskan bahwa tanda-tanda malam Lailatul Qadar tidak diberikan di awal.

“Tapi lebih memberikan tanda di akhir, tanda di awal yang saya maksudkan adalah waktu menjelangnya, nggak ada yang spesifik. Nabi pernah bermimpi ditampakkan malam Al-Qadar, terus keadaan setelahnya,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Ia juga menceritakan, bahwa saat Nabi Muhammad SAW sedang shalat, di tahiyat akhir saat sedang salam, tampak lumpur di keningnya.

Lumpur itu terlihat karena alas masjidnya masih tanah. Kemudian, tiang-tiangnya terbuat dari pelepah kurma, sementara atapnya terbuat dari daun-daun kurma. Maka, saat sujud, kening Nabi jadi kotor.

Sehingga, saat Nabi Muhammad SAW bangun, oleh Allah SWT dibuat ghaib hingga lupa waktunya kapan.

“Malam ke berapa, apakah pertama, kedua, hingga terakhir, oleh Allah SWT dibuat lupa. Tapi tanda itu masih nampak di kening Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.

Menariknya, suatu waktu saat Nabi Muhammad SAW shalat Subuh dengan sahabat-sahabatnya, begitu salam, para sahabat melihat lumpur di kening Nabi.

Baca Juga: Wajib Dicoba, Berikut 10 Menu Makanan Diet untuk Berpuasa yang Bersumber dari Al-Qur'an

Maka para sahabat menyadari, bahwa tadi malam adalah malam Lailatul Qadar. Dari sana diambil kesimpulan, bahwa tandanya adalah dengan datangnya hujan, meski sebenarnya tidak ada narasi seperti itu.

Hanya digambarkan bahwa malam di pasca itu, oleh Al-Quran disebutkan kalimatnya salam, tenang, damai.

Suasana tenang itu digambarkan dengan adanya perasaan yang berbeda, berdoa jadi lebih khusyuk, menjalankan ibadah juga terasa enak.

Di Al-Quran, ada satu riwayat dalam firman Allah SWT, bahwa saat itu malaikat turun semua.

Tanazzalul malaikatu war ruhu fiha (QS Al-Qadr: 4), ruh itu malaikat Jibril, tugasnya selesai ketika Nabi wafat untuk memberikan wahyu. Tapi hanya satu kali dalam satu tahun turun dalam malam Al-Qadar,” jelas UAH.

Saking dahsyatnya malam Al-Qadar, semua malaikat di malamnya turun, termasuk malaikat Jibril.***

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: YouTube Audio Dakwah


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x