Puasa Asyura Tanggal 10 Muharram Ternyata Juga Dilakukan Umat Yahudi, Gus Baha Jelaskan Sejarahnya Begini

- 19 Juli 2022, 17:34 WIB
K.H Ahmad Bahaudin Nursalim atau Gus Baha
K.H Ahmad Bahaudin Nursalim atau Gus Baha /tangkapan layar akun YouTube @Dakwah Digital/

Artinya Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa yang lebih berhak untuk memberi penghormatan Nabi Musa AS itu adalah umat Islam, bukan umat Yahudi.

Agar tidak sama seperti umat Yahudi, umat Islam disunnahkan untuk melakukan puasa selama dua hari berurutan, yakni 9 dan 10 Muharram atau puasa Tasu'a dan Asyura.

Gus Baha juga menjelaskan bahwa sejarah awal puasa Asyura mempunyai hikmah yang menunjukkan bahwa ajaran Nabi Muhammad SAW mempunyai kesinambungan dengan nabi-nabi terdahulu.

Baca Juga: Bagaimana Jika Sertifikat Pelatihan Kartu Prakerja Belum Muncul? Lakukan Cara Ini dan Pastikan Datanya Sesuai

Dalam konteks puasa Asyura ini, ajaran Nabi Muhammad SAW bersambung dengan ajaran Nabi Musa AS.

Gus Baha menambahkan dalam penjelasannya yakni ciri keimanan umat Islam tidak membeda-bedakan antara rasul dengan rasul yang lain, yang tertuang dalam surat al-Baqarah ayat 285.

Informasi Menarik lainnya KLIK DISINI***

Halaman:

Editor: Rahman Wahid

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x