Baca Juga: Masih Muda Kok Asam Urat? 6 Kondisi Ini Pemicunya, Hindari!
Juga pada kasus Nabi Muhammad, Gus Baha menyampaikan bahwa manusia hanya tahu makan sebagai proses memasukkan sesuatu ke dalam mulut dan menelannya hingga ke perut.
Namun proses pencernaan hingga mengubah makanan itu menjadi energi yang dibutuhkan tubuh sepenuhnya merupakan kuasa Allah tanpa sedikitpun kekuatan manusia itu sendiri.
Oleh karena itu, nabi dan orang-orang berilmu serta beriman kuat pasti tidak lagi membeda-bedakan hal semacam itu. Semuanya luar biasa karena semua berasal dari mukjizat Allah.
“Manusia itu lucu. Sesuatu yang dia tidak bisa pun sok-sokan membedakan,” ujar Gus Baha dalam video ceramah tersebut.
Baca Juga: 3 Surat Sebagai Ikhtiar Bertemu dengan Jodoh, Amalkan, In Syaa Allah Bertemu Jodoh yang Sesuai
Ia menegaskan bahwa tidak seharusnya manusia menentukan mana yang mungkin dan mana yang mustahil, padahal pada kejadian-kejadian yang dianggap mungkin saja dirinya tidak ikut andil.
Sebagai pungkasan, Gus Baha menyampaikan agar manusia mau konsisten dalam menerima fenomena-fenomena itu, baik lautan yang terbelah atau burung yang terbang ‘biasa’ sebagai kuasa dan kebesaran Allah.
Manusia sama-sama tidak bisa menciptakan keduanya, sehingga tidak perlu merasa bisa menentukan mana yang wajar dan tidak hanya karena yang satu sudah sering dilihatnya sedang yang lain belum.***