Gus Baha mengatakan bahwa kedua pelafalan sholawat tersebut memiliki arti ‘semoga Allah selalu memberikan sholawat kepada Nabi-Nya’.
"Keduanya bermakna "Semoga Allah selalu memberikan sholawat kepada Nabi-Nya,” terang Gus Baha.
"Ini yang penting bentuk kalimatnya zamir atau ada ‘kata ganti’ yang kembali ke Allah," lanjut Gus Baha.
Itulah pelafalan sholawat yang justru dapat mengakibatkan dosa, bukannya pahala menurut Gus Baha. ***
Temukan ragam informasi menarik dan terbaru lainnya DI SINI