Network
ZONABANTEN.com - Setelah sahur, ada baiknya kita menggosok gigi supaya tidak ada makanan yang tersisa di mulut.
Dengan begitu, kita bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan tenang dan nyaman. Namun, bagaimana jika sisa pasta gigi masih terasa di mulut? Apakah bisa membatalkan puasa?
Buya Yahya menjawab pertanyaan tersebut melalui ceramahnya yang diunggah pada kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Salah seorang jamaah bertanya, saat ia sedang menggosok gigi yang dilakukan sebelum imsak, air liur masih terasa manis pasta gigi.
Dengan begitu, kita bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan tenang dan nyaman. Namun, bagaimana jika sisa pasta gigi masih terasa di mulut? Apakah bisa membatalkan puasa?
Buya Yahya menjawab pertanyaan tersebut melalui ceramahnya yang diunggah pada kanal YouTube Al-Bahjah TV.
Salah seorang jamaah bertanya, saat ia sedang menggosok gigi yang dilakukan sebelum imsak, air liur masih terasa manis pasta gigi.
Baca Juga: Sejarah Berdirinya ILO, Organisasi Buruh Bagian dari Perjanjian Versailles
Lantas, bagaimana hukumnya? Apakah puasa akan batal karena menelan air liur tersebut?
Buya Yahya pun menjelaskan bahwa sesuatu yang membatalkan puasa adalah memasukkan sesuatu ke lubang mulut.
"Kalau ada orang sikat gigi, jangankan sebelum imsak, siang pun sikat gigi sama pakai odol, itu tidak membatalkan puasa," kata Buya Yahya.
"Asalkan odol pasta gigi tidak ditelan, kalau ditelan menjadi batal," lanjutnya.
Lantas, bagaimana hukumnya? Apakah puasa akan batal karena menelan air liur tersebut?
Buya Yahya pun menjelaskan bahwa sesuatu yang membatalkan puasa adalah memasukkan sesuatu ke lubang mulut.
"Kalau ada orang sikat gigi, jangankan sebelum imsak, siang pun sikat gigi sama pakai odol, itu tidak membatalkan puasa," kata Buya Yahya.
"Asalkan odol pasta gigi tidak ditelan, kalau ditelan menjadi batal," lanjutnya.
Baca Juga: Penampakan Awan Misterius Tampak Jelas di Langit Alaska dan Tuai Beragam Teori
Akan tetapi, hal tersebut merupakan makruh karena ada sesuatu yang dirasa oleh lidah. Lebih lanjut, Buya Yahya menambahkan, jika masih merasakan sesuatu, berarti sesuatu itu masih ada.
"Kalau masih ada rasa, maka berkumur lagi untuk menghilangkan rasa itu," ujarnya.
Kalau tidak merasakan apa-apa, maka tidak apa-apa ditelan. Tapi kalau yakin masih ada rasa, maka lebih baik berkumur.
Selain itu, Buya Yahya juga menyarankan untuk memanfaatkan waktu imsak untuk bersiap-siap dengan membersihkan diri.
Akan tetapi, hal tersebut merupakan makruh karena ada sesuatu yang dirasa oleh lidah. Lebih lanjut, Buya Yahya menambahkan, jika masih merasakan sesuatu, berarti sesuatu itu masih ada.
"Kalau masih ada rasa, maka berkumur lagi untuk menghilangkan rasa itu," ujarnya.
Kalau tidak merasakan apa-apa, maka tidak apa-apa ditelan. Tapi kalau yakin masih ada rasa, maka lebih baik berkumur.
Selain itu, Buya Yahya juga menyarankan untuk memanfaatkan waktu imsak untuk bersiap-siap dengan membersihkan diri.
Baca Juga: Hari Parkinson Sedunia 2022, Tingkatkan Kesadaran dan Pencegahan Penyakit Ini
"Waktu imsak ini untuk bersih-bersih, seperti sikat gigi dan sebagainya. Tapi nanti kalau sudah adzan, tidak ada lagi rasa-rasa di gigi dan sebagainya," jelas Buya Yahya.***
"Waktu imsak ini untuk bersih-bersih, seperti sikat gigi dan sebagainya. Tapi nanti kalau sudah adzan, tidak ada lagi rasa-rasa di gigi dan sebagainya," jelas Buya Yahya.***
