Network
“Shalat apapun yang kita bisa tunaikan sesuai dengan kondisinya, apakah shalat wudhu, atau ke masjid menunaikan shalat tahiatul masjid, dan setelah itu bermohon ke Allah SWT,” kata Ustadz Adi Hidayat.
Adanya perbedaan pendapat tersebut tak mengurangi kebaikan dari keduanya. Apakah kita menunaikan shalat atau langsung berdoa, intinya adalah kita memanfaatkan waktu terbaik yang singkat di hari Jumat untuk berdoa kepada Allah SWT.
Baca Juga: Tata Cara dan Niat Shalat Jumat untuk Imam dan Makmum
Ustadz Adi Hidayat kembali melanjutkan, bahwa para ulama umumnya memberikan isyarat waktu yang dimaksud, yaitu waktu singkat ba’da Ashar menjelang Maghrib.
“Kalau kita ambil wilayah Indonesia bagian barat, jika Maghrib pukul 18.00, setidaknya antara pukul 17.00 sampai pukul 18.00, kita ambil pertengahannya, misal 17.30 atau 17.45. Kita duduk menghadap ke arah kiblat bermohon kepada Allah SWT,” katanya melanjutkan.
Seringkali para ulama menganjurkan untuk memohon di waktu-waktu Jumat dengan doa yang dibimbing untuk dibacakan kepada kita dengan kalimat:
“Allahumagfina bihalallika an haramik, wa aghnina bito’atika maksiatika, wa bi fadl-lika’am man siwaka”.
Baca Juga: Niat dan Doa Setelah Shalat Tahajud, Arab, Latin, dan Artinya
Artinya: “Ya Allah, mohon cukupkan kepada kami segala yang halal darimu dan jauhkan kami dari segala yang kau haramkan, Ya Allah mohon luaskan diri kami untuk selalu mendapatkan kesempatan untuk bertaat kepada-Mu, untuk meningkatkan ketaatan kami kepada-Mu dan terjauh dari perbuatan-perbuatan yang Engkau larang, dan mohon luaskan diri kami untuk mendapatkan segala keistimewaan yang Engkau tetapkan yang berpeluang kamu dapatkan dan jauhkan kami dari selain itu”.
Jadi, manfaatkan waktu ba’da Ashar menjelang Maghrib untuk berdoa agar segala hajat kita dikabulkan oleh Allah SWT.***
