ZONABANTEN.com - Untuk memotivasi diri dalam beribadah kadangkala menjadikan kita terlalu terburu menghitung pahala saat beramal.
Bayangan manisnya ganjaran Tuhan itu, secara tanpa sadar juga telah mendorong kita gemar menghitung pahala saat beramal atau beribadah.
Tetapi, perilaku menghitung pahala saat beramal ini ternyata dapat mendatangkan bahaya bagi yang melakukan hal tersebut.
Hal ini seperti yang disampaikan Buya Syakur ketika menjelaskan tentang perilaku dan amalan manusia dalam kitab Fathul Rabbani.
Ia menjelaskan kadangkala ketika seseorang ketika selesai melakukan amalan tertentu, ia justru merasa hatinya masih gelisah dan tidak merasa mendekat kepada Allah.
Dalam kondisi ini menurut Buya Syakur, hatinya tidak tenang, tidak nyaman dan bahkan tidak merasakan manisnya ibadah.
Berdasarkan Kitab tersebut, Buya Syakur menyebutkan bahwa perasaan-perasaan itu muncul karena sebenarnya orang tersebut tidak melakukan amalan apapun.
Seseorang akan dianggap tidak beramal karena sebenarnya ada kecacatan dalam ibadahnya tersebut, namun sering tidak disadari sehingga menyebabkan mata hati terhijab.