ZONABANTEN.com - Dalam kalender Islam (Hijriyah), Bulan Shafar menempati urutan kedua setelah bulan Muharram.
Bulan Shafar sering dianggap membawa petaka. Bahkan tidak jarang disebut sebagai bulan sial.
Bulan Shafar secara sederhana diartikan sebagai bulan yang kosong.
Baca Juga: Waduh! Mandi Tiap Hari Tak Baik untuk Kesehatan, Konsultan Dermatologis Beri Penjelasan
Diambil dari sejarah Arab Jahiliyyah yang masyarakatnya sering mengosongkan rumah untuk berperang di Bulan Shafar.
Masyarakat Arab Jahiliyyah juga beranggapan bahwa di bulan ini akan banyak diturunkan malapetaka dan segala kesialan.
Tentu saja, anggapan tersebut tidak dibenarkan dalam Islam.
Baca Juga: Tidak Terima Ditilang Polisi, Pria Ini Pukul Motornya Sendiri
"Tidak dibenarkan menganggap penyakit menular dengan sendirinya (tanpa ketetapan Allah), tidak dibenarkan beranggapan sial, tidak dibenarkan pula beranggapan nasib malang karena tempat, juga tidak dibenarkan beranggapan sial di bulan shafar"
(HR. Bukhari No. 5757 dan Muslim No. 2220)