Jelang Lebaran, Ketahui 9 Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Fitri, Salah Satunya Merias Diri

17 April 2023, 13:33 WIB
Berikut 9 amalan sunnah Idul Fitri, salah satunya saling memberikan ucapan selamat /V/Unsplash

ZONABANTEN.com – Jelang Lebaran, ketahui 9 amalan sunnah di Hari Raya Idul Fitri, salah satunya merias diri. Apa saja hal-hal yang identik dengan Lebaran? Ada baju baru, THR, silaturahmi, dan sebagainya. Tapi, tahukah kamu bahwa memakai baju baru saat Lebaran merupakan salah satu amalan sunnah saat lebaran?

Lantas, apa saja amalan sunnah lainnya yang dilakukan saat Lebaran?

Berikut 9 amalan sunnah di hari Lebaran, seperti yang dilansir dari GalamediaNews.com:

1. Ibadah

Umat Islam dianjurkan untuk menghidupkan malam Idul Fitri dengan beribadah.

Ibadah yang dilakukan bisa sholat, membaca shalawat, membaca Al-Quran, takbiran, dan lain-lain.

Anjuran tersebut dituangkan dalam hadits Nabi yang berbunyi:

من أحيا ليلتي العيد لم يمث قلبه يوم تموث القلوب

"Barangsiapa menghidupi dua malam hari raya, maka hatinya tidak mati di hari matinya beberapa hati.” (HR. al-Daruquthni).

Baca Juga: Jelang Lebaran, Ketahui 9 Amalan Sunnah Idul Fitri Berikut, Salah Satunya Pakai Baju Baru

2. Perbanyak Membaca Takbir

Amalan sunnah yang kedua saat Hari Raya Idul Fitri adalah memperbanyak membaca takbir.

Anjuran ini berdasarkan firman Allah SWT yang berbunyi:

ولتكملوا العدة ولتكبروا الله

“Dan sempurnakanlah bilangan Ramadhan, dan bertakbirlah kalian kepada Allah." (QS. Al-Baqarahs 185).

Ada dua jenis takbir Idul Fitri, yaitu:

- Muqayyad (dibatasi), yaitu takbir yang dilakukan setelah sholat fardhu ataupun sunnah.

- Mursal (dibebaskan), yaitu takbir yang tidak terbatas setelah sholat, bisa dilakukan kapan saja.

Salah satu contoh bacaan takbir yang utama adalah:

الله أكبر الله أكبر الله أكبر لا إله إلا الله الله أكبر الله أكبر ولله الحمد الله أكبر كبيررا والحمد لله كثيرا وسبحان اللهبكرة وأصيلا لا إله إلا الله ولا العبد إلا إياه مخلصين له الين ولو كرة الكافرون لا إله إلا الله وحده صدق وعده ونصر عبده وهزم الأحزاب وحده لا إله إلا الله والله أكبر

3. Mandi Sunnah

Amalan ini sunnah dilakukan bagi laki-laki maupun perempuan, bahkan dalam keadaan haid atau nifas.

Mandi sunnah ini juga dianjurkan bagi orang-orang yang tidak melaksanakan sholat Idul Fitri, misalnya karena sakit.

Waktu mengerjakan mandi sunnah ini dimulai dari tengah malam Idul Fitri hingga tenggelamnya matahari di esok hari.

Namun, lebih utama lagi jika dilakukan setelah terbit fajar. Adapun niat mandi sunnah Idul Fitri adalah:

نويت غسال عيد الفطر سنة الله تعالى

"Aku niat mandi Idul fitri, sunnah karena Allah Ta'ala".

Baca Juga: Doa dan Adab Melakukan Perjalanan Jauh Saat Mudik Lebaran Menurut Ajaran Islam

4. Berhias Diri

Ternyata, berhias diri adalah salah satu amalan sunnah yang dilakukan saat Idul Fitri, loh!

Saat lebaran, dianjurkan untuk berhias dan berpenampilan sebaik mungkin.

Bisa dengan membersihkan badan, memotong kuku, memakai wewangian, bahkan mengenakan pakaian terbaik.

Lebih baik lagi jika kita menggunakan pakaian berwarna putih, kecuali bila selain putih ada yang lebih bagus, maka lebih utama mengenakan pakaian yang paling bagus, semisal baju baru.

Khusus bagi kaum perempuan, anjuran berhias tetap harus memperhatikan batas-batas syariat.

Misalnya, tidak membuka aurat, tidak mempertontonkan penampilan yang memikat laki-laki lain yang bukan mahramnya, dan lain sebagainya.

5. Makan Sebelum Pergi Sholat Ied

Jika lebaran Idul Adha disunnahkan untuk makan setelah sholat, maka berbanding terbalik dengan lebaran Idul Fitri.

Sebelum berangkat sholat Idul Fitri, sunnah hukumnya untuk makan terlebih dahulu, sesuai sunnah Nabi.

Lebih utama jika yang dimakan adalah kurma yang berjumlah ganjil.

Meninggalkan anjuran makan ini hukumnya makruh sebagaimana, seperti yang dikutip Al-Imam Al-Nawawi dari kitab Al-Umm.

Baca Juga: Cek 7 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri Ini, Bisa Dituliskan dalam Kartu Ucapan

6. Berjalan Kaki Menuju Tempat Sholat Ied

Amalan sunnah selanjutnya adalah berjalan kaki menuju tempat sholat Ied. Hal tersebut berdasarkan ucapan Sayyidina Ali bin Abi Thalib RA:

من الشيء أن يخرج إلى العيد ماشيا

“Termasuk sunnah Nabi adalah keluar menuju tempat sholat Ied dengan berjalan.” (HR. al-Tirmidzi dan beliau menyatakannya sebagai hadits Hasan).

Apabila tidak mampu berjalan kaki, seperti orangtua, orang lumpuh, dan lainnya, maka boleh untuk naik kendaraan.

7. Sholat Idul Fitri

Hukum shalat Idul Fitri adalah muakkadah sunnah, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Ada pula yang berpendapat bahwa hukumnya fardu kifayah.

Salah satu dalil terkait hukum sunnah sholat Ied adalah firman Allah SWT dalam Surat Al-Kautsar:

فصل لربك وانحز

“Maka sholatlah kepada Tuhanmu dan berkurbanlah.” (QS Al-Kautsar ayat 2).

Dalil lainnya mengatakan bahwa Rasulullah SAW secara rutin melaksanakan sholat Idul Fitri di setiap tahunnya.

Beliau pertama kali melaksanakan sholat Idul Fitri pada tahun kedua Hijriah, di mana pertama kali perintah kewajiban.

Baca Juga: 10 Kalimat Maaf untuk Menyambut Hari Raya Idul Fitri 2022, Cocok Dibagikan ke Sesama Muslim

8. Pergi dan Pulang Sholat ied Lewat Jalan yang Berbeda

Berdasarkan hadits riwayat Al-Bukhari, rute perjalanan pulang dan pergi ke tempat sholat ied hendaknya berbeda. Rute keberangkatan dianjurkan lebih panjang daripada jalan pulang.

Hikmah yang terselip dari amalan ini adalah agar memperbanyak pahala menuju tempat ibadah.

Anjuran ini juga berlaku untuk perjalanan haji, membesuk  orang sakit dan ibadah lainnya, sebagaimana ditegaskan Al-Imam Al-Nawawi dalam kitab Riyadl Al-Shalihin.

9. Memberikan Ucapan Selamat

Hari Raya Idul Fitri memang identik dengan saling memberi ucapan selamat lebaran.

Hal ini ternyata termasuk amalan sunnah untuk saling memberikan selamat atas kebahagiaan yang diraih saat hari raya.

Sebagaimana yang disampaikan Al-Imam Al-Baihaqi dalam kitab Sunannya, beliau menginventarisir beberapa hadits dan ucapan para sahabat tentang tradisi ucapan selamat di hari raya.

Dalil lainnya yaitu anjuran bersyukur saat mendapat nikmat atau terhindar dari marabahaya, seperti disyariatkannya sujud syukur.

Tidak ada aturan baku mengenai redaksi ucapan selamat Idul Fitri ini.

Namun, pada prinsipnya, setiap kata yang ditradisikan sebagai ucapan selamat dalam momen hari raya, maka sudah bisa mendapatkan kesunnahan.

Syekh Ali Syibramalisi menegaskan tahniah atau ucapan selamat juga bisa diwujudkan dalam bentuk saling bersalam-salaman.

Begini penjelasan dari Syekh Abdul Hamid Al-Syarwani:

(خاتمةقال القمولي لم أر لأحد من

أصحابنا كلاما في التهنئة بالعيد والأعوام والأشهر كما يفعله الناس لكن نقل الحافظ المنذري عن الحافظ المقدسي أنه أجاب عن ذلك بأن الناس لم يزالوا مختلفين فيه والذي أراه مباح لا شيء فيه ولا بدعة

"Sebuah penutup. Al-Qamuli berkata, aku tidak melihat dari para Ashab (ulama Syafi'iyah) berkomentar tentang ucapan selamat hari raya, beberapa tahun dan bulan tertentu seperti yang dilakukan banyak orang.”

Demikian 9 amalan sunnah yang dilakukan saat Hari Raya Idul Fitri atau lebaran.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler