ZONABANTEN.com- 10 hari kedua bulan Ramadhan dikenal dengan fase maghfirah atau biasa disebut dengan fase pengampunan.
Sudirman D Hurry selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan, mengadakan tausiyah bersama dengan pejabat dan pegawai lainnya.
Tausiyah tersebut diadakan di dalam masjid Kantor Wilayah Sumatera Selatan. Adapun pembukaan sebelum diadakannya tausiyah, Sudirman menghimbau seluruh jajarannya untuk melaksanakan sholat Dzuhur secara berjamaah.
Baca Juga: Akibat Perang, Warga Ukraina Menyembunyikan Anak-Anaknya di Ruang Bawah Tanah
Selepas melaksanakan sholat Dzuhur secara berjamaah, para pegawai mendengarkan tausiyah yang dipimpin oleh Sudirman selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sumatera Selatan.
"Memasuki bulan suci Ramadhan, kita harus banyak bersyukur. Jika kita menghitung seberapa banyak nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT, niscaya kita tidak akan mampu untuk menghitungnya. Sudah sepatutnya kita mensyukuri nikmat-Nya tersebut. Bersyukur masih dipertemukan dengan bulan Ramadhan. Bersyukur akan nikmat sehat sehingga dapat menunaikan ibadah pada bulan Ramadhan yang sangat mulia ini. Orang yang pandai mensyukuri nikmat Allah SWT, niscaya akan mendapatkan lebih banyak nikmat lainnya. Namun Kalau tidak pandai mensyukurinya, niscaya akan mendapatkan azab yang pedih,” ujar Sudirman.
Dalam tausiyah nya ,Sudirman menjelaskan tiga fase yang harus dilewati umat muslim saat bulan Ramadhan. Fase pertama yaitu keutamaan 10 hari pertama di bulan puasa di bulan Ramadhan, ini menjadi hari paling sulit dan memiliki banyak keutamaan lantaran dibutuhkan adaptasi penyesuaian diri yang baik.
Baca Juga: Wajah Anak Indah Permatasari dan Arie Kriting Terungkap, Parasnya Dipuji Netizen: Matanya Mirip Arie
Beliau juga menjelaskan keutamaan 10 hari kedua di bulan puasa ini adalah fase pengampunan (maghfirah). Bentuk dari maghfirah ini adalah umat manusia akan diberi kemudahan dunia serta akhirat, serta mendapatkan pahala yang besar.
Pada 10 hari terakhir Ramadhan, Sudirman menyatakan fase ini adalah fase pembebasan dari api neraka.
Baca Juga: Wajah Anak Indah Permatasari dan Arie Kriting Terungkap, Parasnya Dipuji Netizen: Matanya Mirip Arie
“Puasa tidak hanya menahan diri dari hawa nafsu. Namun juga menahan pikiran, hati dan panca indra dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. mendengar, membaca, dan mengamalkan Al-Quran tentu akan menjadi syafaat. Bulan puasa adalah ladang untuk menanam dan memanen kebaikan,” pungkasnya. ***10 Hari Kedua di Bulan Ramadhan Dikenal dengan Fase Maghfirah, Sudirman D.Hurry Adakan Tausiyah di Kantor Wilayah Sumatera Selatan