Kata Gus Baha Mukjizat Itu Tidak Penting, Lalu Mengapa Diciptakan? Ternyata Ini Tujuannya

18 Juli 2022, 14:53 WIB
Penjelasan Gus Baha mengenai mukjizat Allah /Tangkapan Layar / YouTube Eling Gusti/

ZONABANTEN.com - Seperti yang telah diketahui, beberapa Rasul Allah dikaruniai mukjizat hingga dapat melakukan hal-hal mustahil. Namun, ternyata Gus Baha mengatakan bahwa mukjizat itu tidak penting.

Dalam salah satu ceramahnya, Gus Baha pernah mengatakan bahwa mukjizat bukanlah hal yang penting untuk iman.

“Sebetulnya mukjizat itu tidak penting. Maksudnya tidak penting itu tadi, untuk iman sebetulnya tidak perlu mukjizat,” kata Gus Baha dalam vide tersebut.

Jika memang demikian, lalu mengapa Allah mengaruniakan mukjizat-mukjizat itu kepada para Rasul ya? Simak penjelasannya di bawah ini yang dilansir dari video ceramah Gus Baha yang diunggah oleh kanal YouTube Santri Gayeng pada 18 Juli 2022.

Baca Juga: Rasulullah Beri Makan 3.000 Orang dengan Seekor Kambing Kecil, Gus Baha: Karena Itu Ia Jadi Nabi

Mukjizat sendiri dikonotasikan sebagai hal-hal luar biasa yang terkesan mustahil yang dapat dilakukan oleh para Rasul sebagai bukti kebesaran kuasa Allah.

Contohnya ada mukjizat Nabi Musa yang dapat membelah laut dengan tongkatnya, juga Nabi Soleh yang dapat mengeluarkan seekor unta dari bongkahan batu.

Fenomena luar biasa itu ditujukan kepada orang kafir yang masih meragukan dan tidak percaya akan kuasa Allah.

Namun Allah sendiri pernah mengatakan kepada Nabi Muhammad tatkala sang Rasul ingin menuruti mukjizat yang diminta orang kafir.

Allah justru mengingatkan, “Sebenarnya adanya langit, bumi, dan sebagainya itu sudah bukti kuasa Allah.”

Baca Juga: Doa Tak Kunjung Dikabulkan? Ikuti Hack Doa Mustajab ala dr. Zaidul Akbar Berikut Ini!

Begitulah Gus Baha menyampaikan ceramahnya, bahwa hal-hal yang tampak biasa di dalam kehidupan ini sudah merupakan bukti kuasa Allah.

Contohnya burung yang terbang, biji padi yang tumbuh, juga unta yang terlahir dari induknya. Semua itu merupakan bukti kuasa Allah, karena manusia sama sekali tidak turut andil dalam proses penciptaannya.

Bukan manusia yang menjadikan burung itu terbang. Bukan manusia yang menjadikan unta itu lahir, atau padi itu tumbuh.

Gus Baha beranggapan bahwa manusia hanya sudah termakan tipu daya dunia sehingga dengan berani melabeli hal-hal tertentu sebagai mungkin dan hal lainnya sebagai mustahil.

Baca Juga: Daftar Harga HP OPPO Terbaru Edisi 17 Juli 2022: Ada OPPO Reno 7 4G dan OPPO Find X5 Pro!

“Padahal di saat (kejadian) yang dianggap mungkin itu saja manusia tidak turut memberi dan menciptakan,” kata Gus Baha.

Jadi, Gus Baha menekankan bahwa mukjizat yang selama ini diketahui dan pernah ditunjukkan Allah itu hanya sebagai bukti ketidakmampuan berpikir manusia saja.

“Sekarang, mukjizat kok menunggu unta keluar dari batu, Laut Merah dipukul dengan tongkat Nabi Musa hingga terbelah. Itu katanya mukjizat. Kalau itu makna dari mukjizat, karena manusia tidak mampu, apa manusia mampu membuat lautan? Kan tidak mampu juga.

Kenapa itu tidak disebut mukjizat? Lagi-lagi karena sudah terkena muslihat tipu daya dunia. Makanya kata Allah, orang tidak percaya hari kebangkitan. Alasannya, masa manusia sudah jadi tanah, bisa menjadi manusia lagi? Memangnya manusia yang sekarang hidup itu dari apa coba? … Kan dari tanah juga,” kata Gus Baha sebagai pungkasan ceramahnya.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: YouTube SANTRI GAYENG

Tags

Terkini

Terpopuler