Keutamaan dan Hukum Puasa Enam Hari di Bulan Syawal

4 Mei 2022, 10:25 WIB
Keutamaan dan Hukum Puasa Enam Hari di Bulan Syawal //akphotography/pixabay.com

ZONABANTEN.com- Selepas puasa Ramadhan sebulan penuh dan merayakan hari Idul Fitri 1 Syawal, umat Islam dianjurkan untuk berpuasa enam hari di dalam bulan Syawal.

Simak keutamaan dan hukum melaksanakan puasa enam hari di Bulan Syawal di artikel ini.

Puasa Syawal memiliki keutamaan. Bagi yang menjalankannya maka seperti melaksanakan puasa selama satu tahun.

Puasa Syawal dilaksanakan 6 hari mulai tanggal 2 Syawal. Boleh dilakukan secara berurutan atau berseling hari asalkan masih di bulan Syawal.

Status hukum puasa Syawal adalah sunnah bagi orang yang tak memiliki tanggungan puasa wajib.

Baca Juga: Liga Champions Real Madrid VS Manchester City, Ancelotti: Madrid akan Tampil Menyerang

Puasa wajib yang dimaksud baik qadha puasa Ramadhan ataupun puasa nazar. Bagi mereka yang punya utang puasa Ramadhan karena uzur (misalnya sakit, perjalanan jauh, atau lainnya), status hukum berubah menjadi makruh.

Namun, bagi mereka yang tidak berpuasa Ramadhan karena kesengajaan, tanpa uzur, status hukum menjadi haram.

Maka hendaknya menunaikan dulu puasa wajib, baru kemudian melaksanakan puasa sunnah Syawal.

Mereka yang berpuasa wajib di bulan Syawal tetap memperoleh keutamaan puasa Syawal meski pahalanya tidak besar.

Baca Juga: Fakta Liga Champions Villarreal vs Liverpool: Pemilik Villarreal Salahkan Kinerja Wasit

Sebagian ulama berpendapat, bila luput menunaikan puasa sunnah Syawal di bulan Syawal karena halangan tertentu, seseorang boleh mengqadha puasa enam hari puasa Syawal pada enam hari di bulan lain (Al-Khatib As-Syarbini, Mughnil Muhtaj, I: 654).

Kapan puasa Syawal dimulai? Idealnya tentu saja enam hari berturut-turut persis setelah hari raya Idul Fitri, yakni tanggal 2-7 Syawal.

Tetapi orang yang berpuasa di luar tanggal itu, sekalipun tidak berurutan, tetap mendapat keutamaan puasa Syawal seakan puasa wajib setahun penuh.

Oleh karena itu, umat Muslim diperkenankan melaksanakan puasa Syawal meskipun sedang sibuk atau banyak pekerjaan.

Baca Juga: Fakta Liga Champions: Liverpool Lolos ke Babak Final, Klopp Samakan dengan Comeback Melawan Barcelona

Misalnya puasa Syawal dapat dilakukan setiap hari Senin dan Kamis, melewati tanggal 13, 14, 15, dan seterusnya selama masih berada di bulan Syawal.

Seandainya seseorang berniat puasa Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidl (13,14, 15 setiap bulan Hijriah), ia tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal sebab tujuan dari perintah puasa rawatib itu adalah pelaksanaan puasanya itu sendiri terlepas apa pun niat puasanya (Syekh Ibnu Hajar Al-Haitami, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj). ***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: NU Online

Tags

Terkini

Terpopuler