3 Orang Terbunuh dalam Serangan ke Gereja Notre Dame, PBB Serukan Saling Menghargai Untuk Perdamaian

- 30 Oktober 2020, 15:13 WIB
ilustrasi bendera Prancis
ilustrasi bendera Prancis /MurlocCra4ler /Pixabay

ZONABANTEN.com - Gereja Notre Dame di Nice, Prancis, hari Kamis 29 Oktober 2020 lalu mendapat serangan brutal yang mengakibatkan tiga orang meninggal dan satu orang terluka parah. Pelaku seorang diri menyerang umat yang berada di dalam gereja dengan menggunakan pisau.

Diberitakan RRI dari AFP, kejadian tersebut menyusul terjadinya pembunuhan seorang guru di sebelah utara Prancis oleh seorang pria asal Cechnya. 

Guru tersebut dibunuh akibat menunjukkan sebuah kartun Nabi Muhammad pada pelajaran kebebasan berekspresi.

Baca Juga: Lolos Seleksi CPNS 2019 ? Segera Siapkan 8 Dokumen Ini , Unggah di https://sscn.bk.go.id

Drama penyerangan umat yang sedang berdoa di gereja Basilika Notre-Dame di kota Nice Prancis terjadi pada pukul 08.29 pagi. Jaksa anti-teror Prancis, Jean-Francois Ricard mengatakan bahwa penyerang membawa salinan Alquran dan tiga pisau bersamanya.

Kejadian penyerangan tersebut berlangsung sekitar 30 menit, memakan korban seorang nenek berusia 60 tahun dan seorang petugas gereja 55 tahun tewas di tempat. 

Seorang wanita lainnya yang juga diserang sempat berhasil menyelamatkan diri keluar dari gereja namun akhirnya juga meninggal karena luka tusukan. 

Baca Juga: Libur Panjang, Polda Metro Jaya Tetap Buka layanan SIM Keliling di Jakarta

Pelaku pembunuhan tersebut berhasil dilumpuhkan oleh kepolisian setempat dengan tembakan dan kemudian dilarikan ke rumah sakit. 

Dari penyelidikan kepolisian setempat diketahui, pelaku adalah warga imigran dari Tunisia dan masih berusia 21 tahun. Pelaku mengaku bernama Brahim Aouissaoui saat ditangkap baru 1 bulan berada di Eropa setelah datang melalui pulau Lampedusa Italia pada akhir September 2020. 

Di Jakarta, penjagaan di sekitar kedutaan Besar Prancis di M.H. Thamrin Jakarta Pusat diperketat dengan memasang pagar kawat berduri pada hari Jumat 30 Oktober 2020. Penjagaan tersebut untuk mengantisipasi adanya aksi unjuk rasa akibat pernyataan Presiden Prancsi Emmanuel Macron yang kontroversial.

Sementara itu melansir dari Antara, Perwakilan Tinggi PBB untuk Aliansi Peradaban Miguel Angel Moratinos menyerukan agar seluruh dunia saling menghargai semua agama dan kepercayaan agar dapat tercipta persaudaraan dan perdamaian. 

Moratinos juga prihatin atas meningkatnya eskalasi ketegangan yang dipicu penerbitan karikatur satir yang menggambarkan Nabi Muhammad oleh majalah mingguan Prancis Charlie Hebdo. 

“Karikatur yang menghasut juga telah memprovokasi tindakan kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersalah, yang diserang karena agama, kepercayaan atau etnis mereka,” ujar Moratinos.

***

 

 

 

Editor: Bondan

Sumber: AFP RRI ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x