Diseret ke Forum Internasional, Netanyahu Bilang Tentara Israel Paling Bermoral di Dunia

- 22 Mei 2024, 12:56 WIB
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu.
Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu. /ANTARA/Anadolu/Abdülhamid Hoşbaş
ZONABANTEN.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan semua negara  anggotanya harus menghormati International Criminal Court (ICC). Hal itu disampaikan Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, yang menanggapi ucapan Presiden Ameriksa Serikat (AS), Joe Biden.
 
“Kami tidak diperbolehkan mengomentari semua pernyataan yang keluar dari setiap negara anggota, namun yang jelas adalah bahwa setiap negara anggota memiliki tanggung jawab untuk menghormati institusi internasional,” ucap Dujarric.
 
Sehari sebelumnya, Jaksa ICC, Karim Khan, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengajukan surat perintah penangkapan pemimpin Israel dan Hamas yang dinilai melakukan kejahatan perang dan bencana kemanusiaan sejak Oktober 2023. 
 
Para pemimpin Israel yang dimaksud adalah sang Perdana Menteri, Benyamin Netanyahu, dan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Yoav Gallant. Khan pun bermaksud untuk menangkap Ismail Haniyeh, Kepala Biro Politik Hamas, Diab Ibrahim Masri, Kepala sayap Militer Hamas, dan Yahya Sinwar, Pemimpin Hamas di Gaza.
 
 
Keputusan terkait penangkapan mereka pada akhirnya berada di tangan para hakim panel dari tiga hakim ICC. Para hakim tersebut selanjutnya akan menilai bukti-bukti yang diajukan Khan.
 
Sementara itu, Pemimpin AS mengkritik secara mentah-mentah tindakan ICC tersebut. Joe Biden bahkan menyatakan bahwa Israel tidak melakukan genosida atau pembantaian di Gaza, Palestina.
 
Selain itu, Netanyahu menyatakan bahwa tindakan yang dilakukan ICC merupakan bukti nyata dari sikap antisemitisme atau kebencian terhadap bangsa Yahudi. Menurutnya, apa yang terjadi di Gaza selama ini bukanlah genosida.
 
"Seperti inilah antisemitisme baru, berawal dari kampus-kampus, berakhir di Den Haag," ujar Netanyahu dalam sebuah video. 
 
 
Dalam video tersebut, Netanyahu menyatakan bahwa dirinya menolak tindakan Khan. Dia juga mempertanyakan langkah Khan yang mengajukan surat permohonan penangkapan tersebut.
 
Netanyahu pun mengaku tidak sudi jika tentara Israel disamakan atau dibandingkan dengan Hamas yang dinilainya seperti monster. Menurut dia, tentara Israel adalah tentara paling bermoral di dunia.
 
"Ini ditargetkan terhadap prajurit-prajurit IDF yang berjuang dengan penuh heroisme melawan para pembunuh Hamas," ujar Netanyahu.
 
"Atas alasan apa Anda berani membandingkan para monster Hamas dengan para prajurit IDF, tentara yang paling bermoral di dunia?" tanya Netanyahu dalam video tersebut. 
 
"Atas keberanian apa Anda membandingkan Hamas yang membunuh, membakar, membantai, memperkosa, dan menculik saudara-saudari kita, dan tentara IDF yang melakukan perang adil yang tidak ada bandingannya?" sambung Netanyahu.
 
 
Atas pernyataan tersebut, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) AS, Matthew Miller, mengatakan bahwa ini bukanlah konklusi yang diperoleh Presiden AS, Joe Biden.
 
Akhir-akhir ini, Israel mulai berbincang dengan ICC. Ini merupakan yang kedua kalinya Khan berkunjung ke Israel. Kunjungan pertamanya dilakukan setelah 7 Oktober 2023, di mana saat itu ia mengunjungi keluarga para korban dan tawanan di Israel.
 
Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat, Anthony Blinken, menyatakan bahwa bila kunjungan ini tidak terjadi, maka kredibilitas dan legitimasi investigasi Khan akan rusak.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah