Alasan Polisi Jerman amankan Pertemuan Pro Palestina di Berlin

- 13 April 2024, 00:01 WIB
Ilustrasi polisi Jerman berpatroli di sekitar lokasi Sinagoge
Ilustrasi polisi Jerman berpatroli di sekitar lokasi Sinagoge /Strait Times
 
ZONABANTEN.COM - Polisi Jerman mengakhiri Pertemuan Pro-Palestina di Berlin setelah acara digunakan selama 2 Jam. Polisi Jerman membeberkan beberapa alasan mereka menghentikan acara tersebut.
 
Pertemuan yang dinamakan sebagai "Kongres-Palestina" ini dihadiri oleh 250 orang dimana diantaranya merupakan Menteri Keuangan Yunani, dan Pendukung Palestina berdarah Yahudi.
 
Kelompok Yahudi Pendukung Palestina tersebut bernama "Jüdische Stimme für eine gerechten Frieden in Nahost"(Suara Yahudi untuk Perdamaian di Timur Tengah).
 
Alasan acara ini diakhiri adalah dikarenakan sebuah Video yang menampilkan seseorang yang dilarang untuk melakukan tindakan-tindakan Politis di Jerman.
 
Pada saat Pria tersebut melakukan Pidato, Polisi Jerman langsung bergerak, memotong aliran listrik, dan langsung menghentikan acara tersebut. 
 
 
Diantara anggota-anggota Kongres ini adalah pendukung-pendukung Pro-Palestina, dimana diantaranya merupakan "Spektrum Boikot" yang dianggap sebagai Anti-Israel oleh Pejabat-pejabat berwenang. 
 
Mengenai Pertemuan ini, beberapa Pakar dan Politisi Jerman khawatir Pertemuan ini akan mengkristal menjadi kebencian terhadap Yahudi atau Israel. Salah satu Politisi yang bersuara adalah Nancy Faeser.
 
Mengenai Pertemuan ini, Menteri Dalam Negeri Jerman, Nancy Faeser menyatakan bahwa akan terdapat Konsekuensi. Faeser mengungkapkan ia tidak akan tolerir Islamisme.
 
"Siapapun yang menyebarkan Propaganda Islam dan kebencian terhadap orang Yahudi, harus menyadari bahwa terdapat konsekuensi" ujar Faeser. 
 
Diduga terdapat Kritikan-kritikan pedas yang dipidatokan pada Kongres Palestina ini. Wali Kota Berlin, Wegner membeberkan bahwa Antisemitisme tidak bisa ditolelir.
 
 
Kepolisian Jerman sendiri sudah menganggap segala tindakan anti Israel sebagai tindakan terlarang. Salah satu diantaranya adalah tindakan membakar bendera, ujaran kebencian melawan Israel, dan penunjukkan logo berbau terorisme.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: Deutschland Rundfunk


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x