Berbagai bantuan kemanusiaan akan diizinkan masuk selama gencatan senjata, bagi warga gaza yang telah kehabisan pasokan air, listrik, obat-obatan, bahan bakar, dan kebutuhan lainnya.
Tetapi meskipun begitu, pertanyaan selanjutnya kemudian muncul terutama tentang bagaimana nasib warga Gaza pasca gencatan senjata?
Banyak pihak yang berharap bahwa gencatan senjata ini akan menjadi awal dari akhir agresi Israel di Palestina, seperti yang diharapkan Rusia melalui juru bicaranya Dmitry Peskov.
"Hanya atas dasar jeda semacam inilah beberapa garis besar upaya penyelesaian berkelanjutan di masa depan dapat dibangun," kata Peskov
Tetapi Meski begitu, realisasi harapan tersebut nampaknya masih akan melalui banyak kesulitan dan rintangan.
Pasalnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan secara eksplisit bahwa ia belum mau menghentikan peperangan kecuali jika Hamas telah dihancurkan.
Kenyataan bahwa perang mungkin tidak akan berakhir setelah gencatan senjata, telah menjadi perhatian publik Internasional terutama Human Right Watch.
Human Right Watch untuk israel dan Palestina bahkan mengkritik gencatan senjata ini dengan mengatakan bahwa “manusia bukanlah alat tawar-menawar”.***