Network
ZONABANTEN.com – Militer Israel lagi-lagi menyerbu dan menggerebek rumah sakit Al-Shifa, rumah sakit terbesar di jalur Gaza, kompleks medis terbesar di jalur dalam operasinya melawan Hamas pada rabu dini hari (15/11).
Seorang dokter yang bekerja di rumah sakit tersebut mengungkapkan bahwa penggerebekan militer Israel memicu ketakutan dan trauma di kalangan pasien, pengungsi, dan petugas kesehatan.
Dalam beberapa hari terakhir, militer Israel menargetkan rumah sakit Al Shifa dengan ratusan pasien, staf, dan pengungsi yang terjebak di dalamnya. Rumah sakit Al Shifa bahkan telah menghentikan pengoperasiannya selama akhir pekan, karena pasokan berkurang dan tidak ada listrik. Hal tersebut membuat mereka tidak dapat menggunakan inkubator serta peralatan medis lainnya.
Bahkan, pihak rumah sakit Al shifa terpaksa harus menguburkan pasien yang meninggal di kuburan massal sekitar rumah sakit karena wilayah rumah sakit tersebut masih dikepung oleh militer Israel.
“Ada banyak jenazah berserakan di kompleks rumah sakit, dan tidak ada listrik lagi di kamar mayat. Kami terpaksa menguburkan mereka di kuburan massal.” kata Direktur Rumah Sakit al-Shifa, Mohammad Abu Salmiya kepada kantor berita AFP pada selasa (14/11).
Dia menyebutkan sebanyak 179 jenazah telah dikuburkan di halaman dan tujuh bayi serta 29 pasien perawatan intensif termasuk di antara mereka yang meninggal sejak peralatan medis tak bisa digunakan karena tidak adanya listrik.
Baca Juga: Lantang Bela Palestina, Dior Pecat Bella Hadid dan Diganti Model Israel? Cek Faktanya di Sini
Penargetan serangan militer Israel terhadap rumah sakit Al Shifa adalah karena mereka mengklaim bahwa ada kompleks terowongan dan pusat komando yang digunakan oleh Hamas untuk bersembunyi.
Israel telah lama menuduh para militan menyembunyikan aset militer di dalam fasilitas tersebut dan di rumah sakit lainnya. Klaim tersebut pun dibantah oleh Hamas dan para staf medis.
