Polusi Cahaya di Langit Malam, jadi Isu Kampanye Langit Gelap

- 9 September 2020, 09:43 WIB
Ilustrasi langit malam*/Pixabay.com
Ilustrasi langit malam*/Pixabay.com /

ZONABANTEN.com –   Mungkin anda belum begitu familiar dengan istilah Globe at Night atau Kampanye Langit Gelap.  

Jujur saja, kata-kata tadi masih agak asing untuk sebagian orang.

Globe at Night atau Kampanye Langit Gelap adalah program penelitian ilmiah internasional yang mengukur polusi cahaya di langit malam.

Baca Juga: Janda Bolong Lagi Dicari Kolektor Harganya Melebihi Sepeda Brompton

Pada periode waktu yang ditentukan dalam setiap tahun, proyek ini meminta orang untuk menghitung jumlah bintang yang dapat mereka lihat dari lokasi mereka dan melaporkannya ke situs web mereka.

Para peneliti yang berkoordinasi menyusun informasi ini untuk menghasilkan peta polusi cahaya global yang tersedia secara publik.  

Penggunaan data yang dikumpulkan oleh publik menjadikan program ini sebagai contoh ilmu warga.

Baca Juga: Tidak Main-main, Ratusan Ribu Personel POLRI Siap Amankan Pilkada Serentak

Globe at Night dimulai sebagai program pendidikan NASA di AS yang diselenggarakan oleh National Optical Astronomy Observatory (NOAO), dan diperluas secara internasional selama Tahun Astronomi Internasional 2009.

Ini merupakan cabang dari Program GLOBE, yang berfokus pada pendidikan sains berbasis sekolah.

Di bulan September, Globe at Night atau Kampanye Langit Gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya diadakan dari 9 – 18 September. 

Baca Juga: Gak Masuk Akal, Ikan Cupang ini Harganya Setara iPhone 11 Pro Max

Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut.

Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut.

Untuk kampanye bulan September, para pengamat di belahan utara bisa mengamati rasi Cygnus.

Sementara pengamat di belahan selatan diajak untuk mengamati rasi Sagitarius dan rasi Grus.

Baca Juga: Biar Greget, Jadikan Emas Batangan sebagai Mahar Pernikahan

Tujuannya untuk mengetahui seberapa banyak bintang di rasi tersebut yang tampak.

Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya.

Untuk bergabung dan terlibat dalam kampanye ini, anda silahkan mendaftar di situs www.globeatnight.org

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: www.globeatnight.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x