Saat muda Herzl sempat bercita-cita menjadi arsitek seperti Ferdinand de Lesseps, tetapi gagal dan malah mengembangkan minatnya di bidang puisi dan humaniora.
Pengembangan bakat itu rupanya berpengaruh banyak pada karirnya di masa depan, yaitu sebagai seorang jurnalis.
Ide Zionisme
Sebagai seorang Yahudi, Herzl sadar betul tentang setimen anti-semit yang terus terjadi dan menghantui komunitasnya.
Ia pun mulai bermimpi agar diskriminasi ini berhenti, sehingga masyarakat Yahudi di seluruh dunia dapat hidup dengan aman dan nyaman.
Baca Juga: Sejarah Konflik Israel-Palestina, Ternyata Biang Keladinya Ini…
Tahun 1895, Herlz mulai menulis solusi mengenai masalah orang Yahudi, hingga akhirnya sampai pada ide pembentukan negara Yahudi.
Idenya ini kemudian ia tuliskan ke dalam buku, yang kemudian diberi judul Der Judenstaat - An Attempt at a Modern Solution of Jewish Question.
Dua Negara yang Disarankan
Sejak awal Herzl sebenarnya tidak secara tunggal menunjuk Palestina sebagai bakal negara Yahudi, tetapi juga Argentina karena negara itu luas,subur, dan belum padat penduduk.