Tekanan udara yang tinggi dan aliran udara yang dihasilkan bertanggung jawab atas kondisi kering di mana kebakaran di Kanada terjadi, serta angin yang membawa asap ke pesisir timur. Kutub Utara yang menghangat dengan cepat mungkin semakin mengintensifkan pola tersebut.
Dalam sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan di Nature Communications, disebutkan bahwa pencairan es di Kutub Utara memiliki dampak yang jauh melampaui batas-batas negara Utara.
Studi tersebut menunjukkan bahwa hilangnya es laut Arktik selama musim panas menciptakan cuaca yang lebih mendukung kebakaran di bagian barat AS.
Selama lebih dari 40 tahun, perubahan cuaca kebakaran, yang didorong oleh berkurangnya es, memiliki besaran yang sama dengan variasi iklim yang disebabkan oleh El Niño-Osilasi Selatan, yang juga memengaruhi kondisi kebakaran di AS bagian Barat.
Dalam konteks tersebut, kebutuhan akan kesiapsiagaan kebakaran yang lebih baik menjadi sebuah urgensi. Menurut Badan Perlindungan Kebakaran Hutan Quebec, kebakaran hutan di wilayah tersebut menjadi sumber asap yang saat ini menyelimuti New York, bahkan area yang terbakar 500 kali lebih besar daripada rata-rata luas lahan yang terbakar dalam 10 tahun terakhir.
Hal ini menyebabkan petugas pemadam kebakaran provinsi tersebut tidak dapat berbuat banyak. Bahkan jika dunia menurunkan emisi, sejumlah dampak krisis iklim sudah terjadi. ***