5 Orang Dikabarkan Tewas akibat Serangan Rusia ke Ukraina

- 28 April 2023, 12:48 WIB
Kondisi bangunan yang rusak parah akibat serangan misil Rusia di Uman.
Kondisi bangunan yang rusak parah akibat serangan misil Rusia di Uman. /Reuters

ZONABANTEN.com - Perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina belum usai. Pada Jumat dini hari, Rusia melancarkan serangan besar-besaran ke Ukraina.

Serangan tersebut terjadi di ibu kota Ukraina, Kyiv, serta wilayah tengah dan selatan Ukraina. Dikabarkan bahwa Rusia telah meluncurkan misil mereka ke daerah-daerah tersebut. Setidaknya ada lima orang yang dilaporkan terbunuh akibat serangan ini.

Borys Filatov selaku Wali Kota Dnipro mengatakan bahwa seorang wanita muda dan anak berusia tiga tahun telah terbunuh dalam serangan tersebut.

Filatov memberikan kabar tersebut melalui Telegram. Namun, ia tidak memberikan penjelasan yang lebih rinci.

Di Uman, dilaporkan ada tiga orang  yang telah terbunuh dan delapan orang terluka akibat serangan misil Rusia.

Baca Juga: Anak Ahmad Dani, Al dan El Resmi Jadi Kader Partai Gerindra

Lhor Taburets selaku Kepala Administrasi Militer di Uman melaporkan bahwa misil tersebut menghantam sebuah gedung apartemen dan meledak.

Kondisi serupa juga terjadi di Kyiv yang menerima serangan ledakan dan hujan asam. Namun, hingga kini belum ada laporan mengenai kerusakan atau kerugian yang dialami oleh Kyiv.

Selain Kyiv dan Uman, ledakan juga dikabarkan terjadi di Dnipro, Kremenchuk, dan Poltava. Ledakan tersebut terjadi pada tengah malam.

Serangan Rusia kali ini terjadi setelah pasukan Ukraina diperkirakan akan melancarkan serangan.

Serangan tersebut diperkirakan akan dilakukan menggunakan peralatan militer baru. Peralatan militer baru tersebut adalah tank yang berasal dari sekutu Barat Ukraina.

Baca Juga: Mantan Narapidana Bisa Daftar Caleg Pemilu 2024, Berikut Syaratnya

Hal ini terjadi setelah pasukan Rusia membuat sedikit kemajuan dalam serangan musim dingin mereka.

Sebelumnya, pasukan Rusia dilaporkan mengalami kemunduran selama konflik terjadi dan mereka telah mencoba selama 10 bulan untuk menembus sisa-sisa Bakhmut yang hancur. Sebelum hancur, kota Bakhmut adalah kota dengan jumlah penduduk mencapai 70 ribu jiwa.

Bagi Rusia, Bakhmut dipandang sebagai batu loncatan utama kota-kota lain di Ukraina Timur, sehingga saat ini Rusia menjadikan Bakhmut sebagai tujuan militer utamanya.

Serangan yang dikirimkan oleh Rusia ini berjarak satu hari setelah Kremlin mengatakan akan menyambut apa pun yang dapat mengakhiri konflik.

Hal tersebut merujuk pada komunikasi via telepon antara Presiden Cina, Xi Jinping, dan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada Rabu lalu.

Baca Juga: Kemenag Buka Seleksi Imam Masjid UEA, Berikut Persyaratannya

Pembicaraan via telepon tersebut merupakan komunikasi antara para pemimpin yang dilakukan kembali sejak Rusia melakukan invasi ke Ukraina pada Februari tahun lalu.

Serangan militer yang dilakukan pada Februari 2022 tersebut diluncurkan oleh Vladimir Putin sebagai upaya untuk melindungi Rusia.

Namun, Ukraina dan para sekutunya menyangkal pernyataan Putin. Mereka mengatakan bahwa invasi yang dilakukan di bawah perintah Putin adalah bentuk perampasan wilayah yang tidak beralasan.

Akibat invasi ini, terjadi perang darat terbesar di Eropa setelah perang dunia kedua.***

Editor: Rismahani Ulina Lubis

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x