Network
ZONABANTEN.com - Kaum Yahudi seringkali dibenci masyarakat dunia karena pandangan Zionisme yang mereka miliki.
Ini lantaran pandangan Zionisme yang dianut para penganut Yahudi ini seringkali dinilai sebagai pandangan yang memuat unsur kolonialisme.
Zionisme sendiri merupakan pandangan yang bermula dari impian bangsa Yahudi, yang menginginkan sebuah negara sendiri sebagai kepastian akan nasib mereka.
Baca Juga: Lebaran Sebentar Lagi, Jokowi Hadiri Rapat Persiapan Mudik Lebaran 2023
Impian ini muncul sejak banyaknya perlakuan diskriminasi yang didaparkan kaum Yahudi, sejak hilangnya negara mereka saat penjajahan Babilonia ribuan tahun yang lalu.
Tetapi pada perkembangannya Zionisme menjadi begitu bermasalah, lantaran tempat dimana negara baru mereka akan berdiri adalah wilayah Palestina, yang mereka pandang sebagai tanah terjanji.
Meskipun Zionisme sering dipandang kaum Yahudi sebagai solusi akan nasib mereka, tetapi rupanya tak seluruh kaum Yahudi menyetujui pemikiran ini.
Salah satunya adalah Neturei Karta, sebuah komunitas Yahudi yang terang-tenrangan menentang Zionisme, bahkan tak mengakui negara Israel.
Neturei Karta sendiri adalah suatu kelompok Yahudi dari komunitas Yahudi Ortodoks, yang mana nama mereka berasal dari bahasa Aram berarti “Penjaga Kota”.
Sebagian besar anggota Neturei Karta adalah keturunan Yahudi dari Hongaria, yang kemudian menerap di Yerusalem sejak abad ke-19.
Neturei Karta memiliki pandangan yang berbeda dengan penganut Yahudi lainnya mengenai Negara Israel yang baru.
Bagi mereka negara Israel yang sejati hanya boleh dibangun kembali saat kedatangan Mesias, yaitu pembebas bangsa Yahudi yang telah Tuhan janjikan.
Mereka percaya bahwa penderitaan kaum Yahudi selama ini tak lebih karena ketidaktaatan mereka kepada Tuhan, yang telah mereka lakukan di masa lalu.
Dengan pandangan ini Neturei Karta percaya bahwa hanya Tuhanlah yang mampu membebaskan mereka dari segala penderitaan, termasuk pembangunan kembali negara Israel.
Baca Juga: Hari Merah Muda Internasional 12 April, Peringatan Apa Itu? Begini Sejarah dan Perkembangannya
Maka dari itu, pembangunan negara Israel dengan usaha sendiri dianggap oleh komunitas Neturei Karta sebagai sebuah pemberontakan kepada Tuhan.
Apalagi Neturei Karta percaya bahwa sebuah perjanjian ilahi telah dibentuk antara orang-orang Yahudi, non-Yahudi, dan Tuhan, yang mana sebelumnya telah dituliskan dalam Midrash.
Dalam Midrash itu dikatakan bahwa selama pengasingan orang-orang Yahudi oleh Kekaisaran Romawi ribuan tahun lalu, Tuhan telah mengeluarkan tiga ketentuan. Diantaranya adalah:
- Orang Yahudi tidak akan memberontak melawan dunia non-Yahudi yang memberi mereka perlindungan
- Orang Yahudi tidak akan berimigrasi secara massal ke Tanah Israel .
- Sebagai imbalannya, bangsa-bangsa bukan Yahudi berjanji tidak akan menganiaya orang Yahudi terlalu keras.
Baca Juga: Sejarah Hari Parkinson Sedunia 11 April, Ditandai dengan Hari Lahir dr. James Parkinson
Dasar argumen itulah yang kemudian membuat Neturei Karta memiliki pemikiran lebih keras untuk menentang Zionisme.
Bahkan disisi lain komunitas ini justru sangat mengdukung kemerdekaan Palestina, bahkan hingga ranah Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Meskipun sebagian dari mereka menetap di Israel, tetapi faktanya mereka lebih memilih untuk mengabaikan negara tersebut.
Malah sebaliknya Neturei Karta memilih untuk menjadi komunitas mandiri di negara itu, dengan sistem keuangan yang mereka ciptakan sendiri.
Akibatnya komunitas itu kini hanya memiliki sedikit ikatan formal dengan infrastruktus politik di negara itu.***
