21 Februari Diperingati sebagai Hari Bahasa Ibu Sedunia, Ketahui Sejarah Tragis dari Peringatan Tahunan Ini

- 20 Februari 2023, 13:26 WIB
Sejarah dan kisah kelam di balik Hari Bahasa Ibu Sedunia setiap tanggal 21 Februari
Sejarah dan kisah kelam di balik Hari Bahasa Ibu Sedunia setiap tanggal 21 Februari /wilhei/Pixabay

ZONABANTEN.com – 21 Februari diperingati sebagai Hari Bahasa Ibu Sedunia, ketahui sejarah tragis dari peringatan tahunan ini.

Diumumkan oleh UNESCO pada tahun 1999, Hari Bahasa Ibu Internasional sebagai penghormatan terhadap Gerakan Bahasa yang dilakukan oleh orang Bangladesh (yang saat itu orang Pakistan Timur).

Saat Pakistan dibentuk pada 1947, ia memiliki dua bagian geografis yang terpisah, yaitu Pakistan Timur (Bangladesh) dan Pakistan Barat (Pakistan).

Kedua bagian yang dipisahkan oleh India itu sangat berbeda satu sama lain, termasuk budaya, bahasa, dan lainnya.

Pemerintah Pakistan mendeklarasikan bahasa Urdu sebagai satu-satunya bahasa nasional

Pakistan pada 1948, meskipun bahasa Bengali atau Bangla digunakan oleh mayoritas orang yang menggabungkan Pakistan Timur dan Pakistan Barat.

Baca Juga: Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional, Apa Itu? Begini Sejarahnya 

Rakyat Pakistan Timur protes, karena mayoritas penduduknya berasal dari Pakistan Timur dan bahasa ibu mereka adalah Bangla.

Orang Pakistan Timur atau Bangladesh menuntut Bangla menjadi salah satu bahasa nasional mereka selain Urdu.

Permintaan itu pertama kali diajukan pada 23 Februari 1948 di Majelis Konstituante Pakistan oleh Dhirendra Nath Datta dari Pakistan Timur.

Atas aksi protes tersebut, pemerintah Pakistan membubarkannya dengan melarang pertemuan publik dan unjuk rasa.

Dengan dukungan masyarakat umum, mahasiswa Universitas Dhaka akhirnya melaksanakan rapat umum.

Hingga 21 Februari 1952, polisi melepaskan tembakan ke demonstrasi, menewaskan Salam, Barkat, Rafiq, Jabbar, dan Shafiur. Ratusan lainnya terluka.

Ini adalah kejadian langka dalam sejarah, di mana orang-orang mengorbankan nyawa untuk bahasa ibu mereka.

Baca Juga: Inilah Sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional yang Diperingati Pada 21 Februari 

Karena peristiwa itu, masyarakat Bangladesh menganggap perayaan Hari Bahasa Ibu Internasional sebagai salah satu hari yang tragis.

Beberapa demonstran tersebut dihormati dengan dorongan multikulturalisme dan promosi tindakan perlindungan untuk bahasa yang terancam punah.

Sulit membayangkan tantangan yang dihadapi oleh pelajar yang diperintahkan untuk belajar bahasa asing, karena tanpa inklusi linguistik, tidak ada akses pendidikan yang setara.

Hari Bahasa Ibu Internasional saat ini termasuk festival multikultural yang mempromosikan mendengar semua suara, dan menampilkan kohesi sosial, kesadaran budaya, dan toleransi.

Nuansa unik dan kehalusan komunikasi linguistik yang menghubungkan individu dengan budaya dan identitas pribadi dihargai dan didorong.

Nelson Mandela pernah berkata, “Jika kamu berbicara dengan seseorang dalam bahasa yang ia mengerti, itu akan masuk ke kepalanya. Jika kamu berbicara dengannya dalam bahasanya, itu masuk ke hatinya”.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Days of The Year Isu Bogor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x