Network
ZONABANTEN.com - Liz Truss yang sekarang menjabat Kepala Departemen Luar Negeri tetap setia kepada mantan Perdana Menteri Boris Johnson ketika ia menghadapi pemberontakan dan menjanjikan pemotongan pajak untuk publik.
Liz Truss, seorang politisi sayap kanan dari Partai Konservatif, saat ini menjadi favorit untuk menduduki posisi Perdana Menteri Inggris berikutnya, untuk menggantikan Boris Johnson.
Liz yang kini berusia 47 tahun memulak karirnya di parlemen Inggris pada tahun 2010, dan pada tahun 2014, ia menetap di posisi kabinet pertamanya sebagai Sekretaris Negara untuk Lingkungan, Makanan dan Urusan Pedesaan di bawah David Cameron.
Lis Truss pernah menduduki berbagai posisi di bawah Theresa May dan Johnson dan pada tahun 2021, dirinya dipercaya untuk menduduki posisi utama Sekretaris Luar Negeri.
Tapi dia tidak selalu menjadi konservatif. Dibesarkan oleh orang tua sayap kiri, Liz adalah anggota remaja Demokrat Liberal sentris, dan pada usia 19 dirinya menyerukan penghapusan monarki.
Dalam referendum Juni 2016 tentang keanggotaan Uni Eropa, Truss memberikan suara bertentangan dengan Johnson dan mendukung tetap di blok Eropa.
Masa jabatan Truss sebagai menteri luar negeri cukup singkat. Dia adalah sekretaris perdagangan internasional yang sangat aktif, tetapi perannya memudar sebagai menteri luar negeri. Menyusul invasi Rusia ke Ukraina, ia dibayangi oleh Perdana Menteri dan Sekretaris Pertahanan.
