ZONABANTEN.com - Terganggu oleh sinar matahari, diliputi ruam, kelelahan, sariawan, masalah ginjal dan persendian, mengalami kerontokan rambut yang cukup besar, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Kedengarannya mengerikan, bukan?
Sebenarnya, ini lebih mengerikan bagi banyak orang yang menghadapi gejala lupus setiap hari. Pada abad ke-13, lupus ditemukan oleh seorang dokter bernama Rogerius.
Ia menamakan penyakit ini dengan nama latin “serigala”, terkait dengan lesi wajah yang sering terjadi, menyerupai gigitan serigala.
Tahun 1872, sifat sistemik lupus pertama kali dijelaskan oleh Moriz Kaposi, menantu dari dokter kulit Austria Ferdinand von Hebra.
Ia memberikan gambaran tentang fakta bahwa penyakit tersebut dapat memiliki perubahan patologis yang parah dan dapat dikaitkan dengan kondisi yang mematikan.
Hari Lupus Sedunia diciptakan untuk membantu dunia memahami bahwa gejala yang tampak acak ini sebenarnya adalah penyakit autoimun kronis yang diderita oleh sekitar 5 juta orang di seluruh dunia, dengan 1,5 juta di antaranya tinggal di Amerika Serikat saja.
Singkatnya, lupus menyebabkan sistem kekebalan menjadi terlalu aktif, menciptakan antibodi yang menyerang jaringan sehat yang menyebabkan rasa sakit, peradangan, dan kerusakan di bagian tubuh tertentu.