Network
ZONABANTEN.com – Pasukan Israel dilaporkan kembali melakukan penyerangan ke sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa pada Minggu, 17 April 2022.
Dikutip ZONABANTEN.com dari Al Jazeera, pada Senin, 18 April 2022, ketegangan semakin meningkat ketika polisi pendudukan Israel memasuki kompleks Al-Aqsa dan menyerang warga Palestina yang berkumpul untuk melaksanakan salat subuh berjamaah.
Akibatnya, 19 orang warga Palestina terluka dan tiga di antaranya dilarikan ke rumah sakit setelah terkena peluru berlapis karet.
Baca Juga: Viral, Ibu Diduga Gorok Anak! Begini Faktanya
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan oleh Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dirinya menegaskan bahwa Al-Aqsa adalah milik rakyat Palestina.
“Al-Aqsa adalah milik kami dan milik kami sendiri,” ujarnya.
“Rakyat kami memiliki hak untuk mengaksesnya dan berdoa di dalamnya, dan kami tidak akan tunduk pada penindasan dan teror (Israel),” lanjut Ismail Haniyeh.
Sebelumnya diketahui, pada Jumat, 15 April 2022 lalu, pasukan Israel juga melakukan penyerangan terhadap warga Palestina, termasuk staf masjid, orangtua, pemuda, bahkan paramedis di sekitar kompleks Masjid Al-Aqsa.
Baca Juga: Personil LE SSERAFIM Ingin Dipanggil dengan Julukan Ini setelah Debut, Fans Jangan Salah Sebut!
Kemudian dalam video yang diunggah oleh akun Instagram, @eye.on.palestine, terlihat pasukan Israel menyerang jamaah yang berada di dalam Masjid Al-Qibli di kompleks Masjid Al-Aqsa menggunakan gas air mata.
Sementara itu, dilansir dari Arab News, Raja Yordania, Raja Abdullah II pada Minggu meminta Israel untuk menghentikan semua tindakan ilegal dan provokatif yang mendorong keparahan lebih lanjut di Yerusalem dan menghormati sejarah serta hukum yang ada.
Pada tahun lalu, serangan yang dilakukan Israel di Masjid Al-Aqsa saat bulan suci Ramadhan memicu Perang 11 Hari Hamas – Israel yang pecah di Jalur Gaza.
Baca Juga: Jelang Debut di LE SSERAFIM, Miyawaki Sakura Jadi Brand Ambassador Louis Vuitton
Sumber Israel mengatakan bahwa pada Jumat lalu, Delegasi Dinas Intelijen Mesir melakukan kunjungan singkat ke Israel untuk melakukan mediasi atas eskalasi yang terjadi saat ini di Yerusalem dan meminta Hamas untuk mengendalikan situasi di Jalur Gaza.***
