Update: Berapa Banyak Tentara Rusia yang Tewas dalam Perang dengan Ukraina?

- 23 Maret 2022, 17:17 WIB
Setelah lakukan invasi ke Ukraina, berapa banyak tentara Rusia yang tewas?
Setelah lakukan invasi ke Ukraina, berapa banyak tentara Rusia yang tewas? / ilustrasi pixabay @DariuszSankowski
ZONABANTEN.com - Sudah tiga minggu sejak awal Maret Rusia memperbarui jumlah kematian resmi untuk invasinya ke Ukraina.

Pada 1 Maret 2022, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa 498 tentara Rusia telah tewas dalam aksi dan 1.500 terluka dalam upaya untuk mengambil Kyiv dalam dalam waktu cepat.

Pejabat AS dan Ukraina sejak itu mengklaim bahwa Rusia telah menderita 10, 20 atau 30 kali lebih banyak korban sekaligus mengklaim bahwa kerugian Rusia dapat menyaingi perang di Chechnya atau Afghanistan.

Di tengah kekosongan informasi dari Rusia, desas-desus terbaru telah menyebar. Ratusan atau bahkan ribuan lainnya telah terbunuh dalam minggu-minggu selanjutnya.

Baca Juga: Semakin Hari Kian Menipis, Tentara Rusia Dihantui Persediaan Hidup yang Mulai Sedikit: Hanya untuk Tiga Hari

Namun saat dikonfirmasi, salah satu informan dari Rusia tidak mau membeberkan hal ini.

“Ini hampir menjadi rahasia negara. Kami tidak tahu persis berapa banyak orang yang meninggal pada saat ini, lebih baik untuk mendiskusikan pertanyaan lain," kata seorang informan militer Rusia yang meminta tidak disebutkan namanya untuk membahas masalah tersebut, dikutip dari The Guardian.

Senada dengan hal itu, berita Rusia sebagian besar telah berhenti melaporkan jumlah tentaranya yang tewas akibat perang.

Tetapi pada hari Senin 21 Maret 2022, media Rusia, Komsomolskaya Pravda, yang sering memposting laporan berita pro-Kremlin menerbitkan sebuah pernyataan yang dinilai berani.

Baca Juga: Pesawat China Eastern Airlines Rusak Parah, Penyebab Jatuh Sangat Sulit Ditentukan Kata Ahli Penerbangan

"Menurut data kementerian pertahanan Rusia, 9.861 tentara Rusia telah tewas dalam aksi dan lainnya 16.153 orang terluka.”

Tak berselang lama hanya dalam hitungan menit pernyataan itu hilang.

Tidak ada kantor berita Rusia lainnya yang melaporkan pernyataan tersebut, dan tidak jelas mengapa Komsomolskaya Pravda saja yang memiliki akses ke informasi itu.

Tangkapan layar dan versi arsip dari laporan yang dihapus dengan cepat menjadi viral.

Para kritikus menunjuk artikel tersebut sebagai bukti bahwa Kremlin menderita kerugian besar dalam perang yang telah berlangsung selama sebulan.

Baca Juga: Pratama Arhan Jalani Latihan Perdana dengan Tokyo Verdy, Langsung Main Akhir Pekan Ini?

Media itu kemudian mengklaim bahwa situsnya telah diretas. "Akses ke antarmuka administratif diretas di situs Komsomolskaya Pravda dan dalam publikasi ini dibuat pemalsuan tentang situasi di sekitar operasi khusus di Ukraina. Informasi palsu segera dihapus," tulis situs web tersebut.

Beberapa analis militer dan LSM menolak mengomentari cerita Komsomolskaya Pravda karena kekhawatiran tentang reaksi hukum dan kemungkinan hukuman karena membahas angka tidak resmi.

Tetapi ada indikasi, termasuk dari sumber terbuka, bahwa Rusia mengalami kerugian besar selama pertempuran.

Dalam laporan lain dari BBC Russian pada hari Senin 21 Maret lalu menerbitkan sebuah laporan yang mengatakan telah mengkonfirmasi kematian 557 tentara.

Baca Juga: Saat Menghadiri Konferensi Pers Soundtrack #1, Han So Hee Mengaku Lebih Memilih Cinta daripada Persahabatan

Laporan itu didasarkan pada tentara yang bisa dipastikan dengan nama lengkapnya yang telah tewas dalam pertempuran. 

Awal pekan ini, kabar lain datang dari Radio Free Europe/Radio Liberty, kantor berita yang didanai negara AS melaporkan bahwa rumah sakit Belarusia telah dipenuhi dengan korban perang Rusia setelah berminggu-minggu perang.

Ini mengutip seorang karyawan dari rumah sakit klinis regional Homel yang mengatakan bahwa lebih dari 2.500 mayat tentara telah dikirim dari wilayah Belarusia kembali ke Rusia pada 13 Maret.

Bahkan perkiraan lain jauh lebih tinggi.

Pejabat intelijen AS minggu ini memberikan perkiraan "konservatif" bahwa lebih dari 7.000 tentara Rusia telah tewas dalam pertempuran di Ukraina sejak akhir Februari.

Baca Juga: Mengenang Peristiwa Bandung Lautan Api: Tak Hanya Ditinggalkan, Kota Kembang Juga Dibumihanguskan

Jumlah ini melebihi jumlah kematian resmi di antara prajurit Rusia selama dua tahun perang Chechnya pertama, yang dikenal sebagai kampanye yang sangat brutal dan serampangan.

Dan pejabat Ukraina pada Senin 21 Maret malam memperkirakan bahwa lebih dari 15.000 tentara Rusia telah tewas jumlah yang mendekati perkiraan resmi tentara Soviet yang tewas dalam perang selama satu dekade di Afghanistan.

Perang itu menandai penurunan yang cukup besar dalam prestise militer Soviet di luar negeri dan penarikan itu terjadi hanya beberapa bulan sebelum jatuhnya Uni Soviet.

Pada sisi lain, The Oryx Blog, sebuah situs yang melacak kerugian peralatan militer telah melaporkan bahwa Rusia telah kehilangan 1.666 kendaraan peranv di Ukraina dimana lebih dari 800 telah hancur selama konflik.

Baca Juga: Peserta Kartu Prakerja Bisa Pilih Jenis Pelatihan? Ketahui Jawabannya dengan Menggunakan Fitur Ini

Dipastikan 111 tank, 74 kendaraan tempur lapis baja, 123 kendaraan tempur infanteri, dan 312 truk, kendaraan, dan jip telah hancur.

“Daftar ini hanya mencakup kendaraan yang hancur dan peralatan dengan bukti foto atau video tersedia,” tulis para blogger. ***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x