Pesawat China Eastern Airlines Rusak Parah, Penyebab Jatuh Sangat Sulit Ditentukan Kata Ahli Penerbangan

- 23 Maret 2022, 14:10 WIB
Pesawat China Eastern Airlines kecelakaan dan rusak parah, penyebab jatuh pun dikatakan akan sangat sulit ditentukan. /Pexels/Pixabay
Pesawat China Eastern Airlines kecelakaan dan rusak parah, penyebab jatuh pun dikatakan akan sangat sulit ditentukan. /Pexels/Pixabay /

ZONABANTEN.com - Jatuhnya pesawat China Eastern Airlines dikatakan alami kerusakan parah sehingga sangat sulit untuk dicari penyebab kecelakaannya.

Insiden pesawat China Eastern Airlines jatuh pada hari Senin, 21 Maret 2022 dengan 132 orang di dalamnya.
 
Esok harinya Selasa, 22 Maret, direktur keselamatan penerbangan di Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), Zhu Tao mengatakan tidak ada korban yang ditemukan oleh petugas penyelamat yang terus mencari di pegunungan, lokasi berhutan tempat Boeing 737-800 itu jatuh.
 
“Pesawat rusak parah selama kecelakaan dan penyelidikan akan menghadapi tingkat kesulitan yang sangat tinggi,” kata Zhu pada pengarahan pemerintah pertama tentang bencana tersebut.
 
 
“Mengingat informasi yang tersedia saat ini, kami masih belum memiliki penilaian yang jelas tentang penyebab kecelakaan itu,” katanya, seraya menambahkan bahwa pesawat tidak menanggapi panggilan berulang dari pengontrol udara selama jatuh terjun bebas.
 
Tim penyelamat menyisir lereng gunung yang berhutan lebat di China selatan, menggunakan sekop dan obor untuk mencari korban dan perekam penerbangan dari pesawat.
 
Sekitar 600 tentara, petugas pemadam kebakaran, dan polisi berbaris ke lokasi kecelakaan sehari setelah kejadian.
 
Sun Shiying, salah satu pejabat Pesawat China Eastern Airlines, mengatakan Boeing 737-800 telah memenuhi standar kelaikan udara sebelum lepas landas dan kondisi teknis stabil. 
 
 
“Anggota awak berada dalam kesehatan yang baik, dan pengalaman terbang mereka sesuai dengan persyaratan peraturan," ucapnya dalam konferensi pers usai kejadian.
 
Penerbangan MU5735 pada hari itu menuju kota pelabuhan Guangzhou dari Kunming, China, yakni ibukota provinsi barat daya Yunnan.
 
Pesawat jatuh dari ketinggian jelajah di pegunungan Guangxi kurang dari satu jam sebelum waktu pendaratan yang dijadwalkan.
 
Setelah peristiwa itu terjadi, terdapat video beredar yang diduga adalah pesawat Mu5735. Dalam video terlihat pesawat tampak menukik ke tanah pada sudut sekitar 35 derajat yang terekam dalam dari kamera dasbor kendaraan.
 
 
Pencarian korban selamat dan perekam 'kotak hitam' berlanjut setelah pesawat jatuh di pegunungan selatan yang berhutan lebat 
 
Televisi pemerintah menayangkan gambar puing-puing pesawat yang berserakan di antara pohon-pohon yang hangus terbakar.
 
Sisa-sisa kartu identitas dan dompet yang terbakar juga terlihat yang diduga milik para penumpang dan awak pesawat juga diperlihatkan.
 
Namun proses pencarian korban dan kotak hitam diperkirakan akan terhambat sebab di daerah itu berpotensi akan hujan beberapa hari terakhir.
 
Bencana pesawat China Eastern Airlines terjadi ketika Boeing sedang berusaha untuk pulih dari dari dua krisis yang dihadapi.
 
 
Pertama dampak pandemi virus corona dan kedua masalah keamanan atas model 737 Max keluaran Boeing setelah dua kecelakaan mematikan terjadi belakangan ini.
 
“Kecelakaan yang dimulai pada ketinggian jelajah biasanya disebabkan oleh cuaca, sabotase yang disengaja, atau kesalahan pilot,” ucap Dan Elwell, mantan kepala regulator AS, Administrasi Penerbangan Federal, dikutip dari Reuters. 
 
Sebelumnya, pesawat komersial terakhir yang jatuh di China terjadi pada tahun 2010, ketika sebuah pesawat regional Embraer E-190 yang diterbangkan oleh Henan Airlines jatuh dan menewaskan 44 dari 96 penumpang.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x