Semakin Hari Kian Menipis, Tentara Rusia Dihantui Persediaan Hidup yang Mulai Sedikit: Hanya untuk Tiga Hari

- 23 Maret 2022, 15:10 WIB
Kian menipis, tentara Rusia dikatakan hanya memiliki persediaan hidup yang terbatas, sisa untuk tiga hari. /Ilustrasi/Pixabay/ArmyAmber
Kian menipis, tentara Rusia dikatakan hanya memiliki persediaan hidup yang terbatas, sisa untuk tiga hari. /Ilustrasi/Pixabay/ArmyAmber /

ZONABANTEN.com - Tentara Rusia yang tengah menduduki Ukraina dikatakan hanya memiliki persediaan kebutuhan hidup terbatas, hanya untuk tiga hari.

Komandan tentara Ukraina mengatakan, kebutuhan hidup sementara mereka telah menipis setelah rantai pasokan-pasokan militer Rusia telah rusak.

"Tentara Rusia hanya memiliki tiga hari lagi bahan bakar, makanan dan amunisi yang tersisa untuk melakukan perang setelah rusaknya rantai pasokan mereka", kata komandan militer Ukraina.

Klaim dari militer Ukraina atas kekurangan besar kebutuhan hidup pasukan Rusia digambarkan 'masuk akal' oleh pejabat barat meskipun mereka mengatakan belum bisa menguatkan analisis tersebut.

Baca Juga: FK Senica Hadapi Spartak Trnava di Semi Final Piala Slovakia, Harapan Egy Maulana dan Witan Raih Trofi Pertama

Sedangkan laporan dari komando umum angkatan bersenjata Ukraina konsisten dengan bukti bahwa kemajuan tentara Rusia telah terhenti. 

“Kami benar-benar berpikir bahwa pasukan Rusia telah menggunakan banyak persediaan termasuk kategori senjata tertentu dan kami telah melihat laporan terisolasi dari unit tertentu yang kekurangan pasokan dalam satu atau lain jenis,” ujar pejabat militer Ukraina.

“Ini konsisten dengan kemajuan yang terhenti. Kegagalan dalam rantai logistik menjadi salah satu alasan mengapa mereka tidak seefektif yang mereka harapkan," tambahnya, dikutip dari The Guardian.

Seorang pejabat Kementerian Pertahanan Amerika Serikat menambahkan ada masalah yang terus berlanjut di antara pasukan Rusia.

"Dengan kekurangan makanan dan bahan bakar, serta cuaca dingin akibat kurangnya pakaian yang memadai. Mereka berjuang di banyak aspek," kata pejabat AS itu.

Baca Juga: Bukan Pratama Arhan, Ini Dia Pemain dengan Nilai Pasar Tertinggi di Timnas Indonesia

Disisi lain militer Ukraina mengatakan bahwa masalah utama bagi kemajuan Rusia adalah kegagalan dalam meletakkan pipa bahan bakar, walaupun klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.

Selain itu, dikabarkan oleh Komsomolskaya Pravda, majalah pro-Kremlin tertulis bahwa menurut kementerian pertahanan Rusia, 9.861 tentara Rusia telah tewas di Ukraina dan 16.153 terluka. 

Namun kabar jumlah korban tewas tersebut dengan cepat dihapus dari situs surat kabar itu.

Para pejabat negara Barat yang mengetahui sebut mereka yakin angka-angka yang dikutip oleh surat kabar tersebut adalah perkiraan yang masuk akal.

"Ini adalah tingkat korban yang belum pernah dialami oleh Rusia sejak perang dunia kedua. Ini masih berlanjut, ini adalah konflik pada skala yang berbeda," ucap pejabat dari Barat tersebut.

Baca Juga: Jumlah Kasus COVID-19 Korea Selatan Capai 10 Juta, Krematorium dan Rumah Duka Kewalahan

Sementara pasukan Vladimir Putin berjuang di sekitar Kyiv, seorang pejabat senior AS mengatakan pertempuran telah terjadi di jalan-jalan di Mariupol.

Banyak warga sipil disana masih terjebak di antara korban-korban yang membusuk dan bangunan-bangunan yang sudah rata dengan tanah.

Kembali dikutip The Guardian, dua bom super kuat menghantam kota itu pada hari Selasa 22 Maret 2022, bahkan ketika upaya penyelamatan sedang berlangsung menurut pihak berwenang setempat.

Baca Juga: Mengenang Peristiwa Bandung Lautan Api: Tak Hanya Ditinggalkan, Kota Kembang Juga Dibumihanguskan

Rusia dikatakan ingin bisa mendeklarasikan Mariupol sebagai kemenangan strategis pertama. Kota ini dipandang sebagai kunci untuk mengamankan koridor Rusia antara wilayah Donbas yang separatis dan Krimea yang dicaplok secara ilegal.

Ini juga merupakan rumah bagi pelabuhan perdagangan terbesar di Laut Azov dari mana Ukraina mengekspor biji-bijian, besi dan baja, dan mesin-mesin berat.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x