Hari Air Sedunia: Laporan WWDR Jadikan Air Tanah sebagai Fokus Penyelesaian Krisis Air

- 22 Maret 2022, 18:45 WIB
Laporan Edisi Terbaru WWDR ‘Membuat yang Tak Terlihat Terlihat’ 2022
Laporan Edisi Terbaru WWDR ‘Membuat yang Tak Terlihat Terlihat’ 2022 /Twitter UNESCO Dakar

ZONABANTEN.com - Kepala UNESCO Audrey Azoulay dalam Kata Pengantar ‘Membuat yang Tak Terlihat Terlihat’, edisi terbaru UN World Water Development Report - Laporan Pembangunan Air Dunia PBB (WWDR), menyatakan bahwa air dan tanah merupakan elemen penting pada planet kita.

Dikutip dari UN News berdasarkan laporan WWDR, bahwa hampir 50 persen dari populasi kota di dunia bergantung pada sumber air bawah tanah.

“Semakin banyak akuifer yang tercemar, dieksploitasi secara berlebihan, dan dikeringkan oleh manusia, terkadang dengan konsekuensi yang tidak dapat diubah.” kata Azoulay dalam laporan tersebut.

Baca Juga: Apa Itu Hari Air Sedunia? Ini Penjelasan dan Sejarahnya

Dalam seremoni Forum Air Dunia Kesembilan yang diadakan di Dakar, Senegal pada 21-26 Maret para peserta menyoroti potensi besar air tanah untuk mengatasi krisis.

Selain menyoroti potensi air tanah, dalam seremoni tersebut mereka juga membicarakan kebutuhan untuk mengelolanya secara berkelanjutan dan menambahkan seruan bagi negara-negara untuk mengatasi krisis air saat ini dan masa depan di dunia.

Air tidak hanya penting dalam memenuhi keperluan rumah tangga, namun sekitar 25 persen air juga diperlukan untuk tanaman.

Baca Juga: [POPULER HARI INI] Tokyo Verdy kalahkan Machida Zelvia Hingga Pawang Hujan Go Internasional

Selain itu, dikutip dari UN News penggunaan air diproyeksikan tumbuh sekitar satu persen setiap tahun selama 30 tahun ke depan, dan ketergantungan pada air tanah diperkirakan akan meningkat seiring dengan dampak pemanasan global.

Pemanfaatan secara berkelanjutan air dalam tanah dinilai akan sangat penting bagi kebutuhan manusia akan air, mengingat jumlah populasi masyarakat semakin meningkat, oleh sebab itu penting menemukan penyelasaian mengenai krisis air.

“Meningkatkan cara kita menggunakan dan mengelola air tanah merupakan prioritas mendesak jika kita ingin mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2030,” kata Gilbert Houngbo, Ketua PBB-Air dan Presiden Dana Internasional untuk Pembangunan Pertanian (IFAD), dikutip dari UN News.

Baca Juga: Dikenal Keras! Putin Menangis di Publik Jadi Hal yang Tak Biasa

Selain itu ia mengajak para pengambil keputusan agar bisa memperhitungkan cara-cara pengelolaan air tanah yang diharapkan bisa membantu memastikan ketahanan kehidupan masyarakat di masa depan yang juga dipengaruhi oleh perubahan iklim yang ekstrim.

Pengelolaan air tanah juga dinilai menjadi langkah yang tepat karena aman dan efektif tidak memerlukan perawatan berkelanjutan.

Dalam hal adaptasi perubahan iklim, sistem akuifer dapat digunakan untuk meningkatkan ketersediaan air tawar sepanjang tahun, karena mereka menguap jauh lebih sedikit daripada reservoir permukaan.

Dalam laporan tersebut penulis berpendapat data dan informasi, biasanya menjadi tanggung jawab badan air tanah nasional dan lokal dan dapat dilengkapi oleh sektor swasta.

Baca Juga: Perayaan Hari Air Sedunia: Fakta Menyedihkan, 783 Juta Orang Belum Punya Akses Air Bersih

Selain itu, perusahaan swasta sangat didorong untuk berbagi data dan informasi ini secara profesional ke sektor publik.

Pencemaran air tanah harus dihindari, WWDR juga mendorong pemerintah untuk memelihara sumber daya dan memastikan bahwa akses dan keuntungan dari air tanah didistribusikan secara adil.

Hari Air Sedunia 2022 berfokus pada air tanah dan bekerja sama dengan UN-Water, UNESCO menyelenggarakan pertemuan puncak Air Tanah Global pada bulan Desember.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: UN News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x