Ukraina Tolak Ultimatum Rusia, Konflik Keduanya Makin Panas

- 22 Maret 2022, 11:31 WIB
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy /Tangkapan layar akun instagram resmi Volodymyr Zelenskyy

ZONABANTEN.com – Ukraina mengatakan bahwa mereka tidak akan mematuhi peringatan dari Rusia yang menuntutnya untuk berhenti membela Mariupol.

Mariupol telah menjadi titik fokus serangan Rusia di Ukraina. Di sisi lain, serangan di kota Kharkiv juga terjadi peningkatan.

Konflik yang membuat seperempat penduduk Ukraina meninggalkan rumah mereka itu diprediksi akan mencapai 10 juta pengungsi dalam beberapa minggu ke depan.

Eropa mengatakan bahwa Rusia menggunakan pengungsi sebagai alat dan siap untuk mengambil lebih banyak tindakan.

Baca Juga: Keren! Seniman Rusia dan Ukraina di Bali Berkolaborasi dalam Pesan Persatuan

Alih-alih menuruti peringatan, Rusia tampak tak peduli dengan sanksi yang diberikan oleh Barat, yaitu menyingkirkannya dari perdagangan internasional.

Pasukan militer Rusia telah memerintahkan penduduk Mariupol untuk menyerah pada Senin pagi waktu setempat.

Penduduk memiliki dua pilihan, pergi selagi mereka bisa atau diserahkan ke pengadilan yang dijalankan oleh pemberontak yang didukung Moskow.

Namun, Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk menyangkal pernyataan tersebut.

“Tidak ada pertanyaan tentang penyerahan apa pun,” kata Iryna, dikutip ZONABANTEN.com melalui Reuters pada Selasa, 22 Maret 2022.

Baca Juga: 5 Film Indonesia yang Rilis Bulan April 2022 di Bioskop, ada KKN di Desa Penari dan Kuntilanak 3

Mariupol, sebuah kota pelabuhan di Laut Azov yang memiliki penduduk sebanyak 400.000 jiwa itu kekurangan makanan, obat-obatan, listrik, dan air. Hal itu imbas dari serangan Rusia terhadap kota tersebut.

Bagian Mariupol yang saat ini di bawah kendali Rusia adalah gurun yang mengerikan. Beberapa mayat tergeletak begitu saja di pinggir jalan dengan ditutup oleh selimut. Jendela-jendela diledakkan dan dinding hangus berwarna hitam.

Menurut laporan, sebanyak 8.057 orang telah dievakuasi dengan aman pada hari Senin melalui 7 koridor kemanusiaan yang dibuat. Di antara mereka ada 3.007 warga Mariupol.

Baca Juga: Sudah Separuh Lebih Penayangan, Twenty-Five Twenty-One Masih Bertahan di Posisi Drama Paling Diperbincangkan

Pada minggu keempat atau tepatnya satu bulan sejak serangan dimulai, invasi Rusia di Ukraina sebagian besar terhenti.

Pasukan Rusia tampak gagal merebut kota besar, tetapi telah menyebabkan kerusakan fatal di daerah pemukiman.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah